Suaragong.com – PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST), pewaralaba KFC dan Taco Bell, mengalami kerugian yang cukup signifikan pada kuartal III-2024. Perusahaan ini mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 557,08 miliar. Mengalami lonjakan kerugian sebesar 266,59% secara tahunan dibandingkan dengan rugi Rp 152,41 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga : Gaes !!! KFC Indonesia Alami Kerugian Hingga Miliaran
Kerugian KFC (FAST)
Kerugian ini tidak lepas dari penurunan tajam pada pendapatan perusahaan. Pada sembilan bulan pertama 2024, FAST mencatatkan pendapatan sebesar Rp 3,59 triliun, turun 22,28% yoy dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 4,61 triliun. Penurunan ini terjadi di semua lini pendapatan. Dengan pendapatan utama dari makanan dan minuman turun menjadi Rp 3,57 triliun, serta pendapatan dari komisi penjualan dan jasa layanan antar juga mengalami penurunan masing-masing.
Meski beban pokok penjualan turun 12,63% yoy menjadi Rp 1,5 triliun, laba bruto FAST tetap mengalami penurunan, tercatat Rp 2,08 triliun dari sebelumnya Rp 2,89 triliun pada tahun lalu. Total aset perusahaan juga mengalami penurunan, menjadi Rp 3,82 triliun pada September 2024, dari Rp 3,91 triliun pada Desember 2023.
Pemboikotan Merek Amerika
FAST mengungkapkan bahwa penurunan daya beli masyarakat dan dampak dari krisis Timur Tengah yang menyebabkan boikot terhadap merek-merek asal Amerika Serikat turut berkontribusi pada penurunan kinerja. Perusahaan menyatakan bahwa meski dampak pandemi telah mereda, proses pemulihan berjalan lebih lambat akibat penurunan daya beli.
Selain itu, FAST juga mengonfirmasi bahwa 47 gerai KFC terpaksa ditutup sejak akhir 2023. Mengurangi jumlah gerai dari 762 pada Desember 2023 menjadi 715 pada 30 September 2024. Penutupan gerai ini, ditambah dengan pengurangan karyawan sebesar 2.274 orang, semakin menekan kinerja keuangan perusahaan, yang kini hanya memiliki 13.715 karyawan, berkurang dari 15.989 karyawan pada akhir tahun lalu.
Meskipun menghadapi tantangan besar, manajemen FAST menegaskan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah Indonesia terkait konflik Timur Tengah dan berupaya untuk tetap menjaga operasionalnya agar tetap berjalan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Baca Juga : Gaes !!! Makanan Ultra-Proses: Ancaman bagi Kesehatan
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).