Surabaya, Suaragong – Gaes !!! terdapat peluang Investasi yang berhasil di amankan oleh Kementerian kelautan dan Perikanan (KKP). Pada penggelaran Gelaran Indonesia Tuna Investment and Business Forum (ITIBF) 2024 di surabaya yang lalu. KKP membawa peluang investasi dengan kantong penuh, mencapai total Rp1,69 triliun untuk investasi di sektor perikanan. Bukan Main gaes !!!. Diketahui juga jika investasi ini adalah 3 kali lipat dari yang ditargetkan.
“Alhamdulillah, di ITIBF tercatat potensi investasi hingga 3 kali lipat dari yang kami targetkan. Angkanya mencapai Rp1,69 T,” ujar Dirjen PDSPKP, Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya di Jakarta (28/6/2024) Lalu.
Tiga Lini Investasi
Terkait dengan investasi yang ditawarkan. Dirjen PDSPKP, Budi Sulistiyo menjelaskan jika terdapat tiga lini yang diajukan dalam acara ITIBF di surabaya tersebut. Tiga lini tersebut antaranya yaitu :
- bidang industri pengolahan ikan tuna terintegrasi di Desa Waupnor, berhail mengamankan investasi sebesar Rp190,19 miliar
- fasilitas usaha di Pelabuhan Perikanan Numana Berhasil mengamankan Investasi sebesar Rp36,7 miliar
- pengalengan ikan tuna dan Integrated Cold Storage (ICS) di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, berhasil mengamankan Investasi Sebesar Rp324,15 miliar.
Dan ternyata pra investor tertarik pada bidang lain, pada kegiatan business matching KKP Mendapati jacpot. Para investor menyoroti bidang usaha penangkapan ikan, jual beli hasil perikanan, pengolahan, hingga budidaya ikan kerapu yang akhirnya menambah potensi peluang investasi hingga tercatat sebesar Rp1,69 T. “Kami mengapresiasi minat investor yang melihat sektor kelautan dan perikanan begitu menarik, dan ini terlihat saat sesi business matching,” tuturnya.
Para Investor
Sebagai keyakinan investor dan memberikan kepastian, Pemerintah akan tetap memberikan dukungan terhadap investor melalui Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal. Dijelaskaan juga insentif yang diperoleh investor, antaranya meliputi tax allowance atau keringanan Pajak Penghasilan (PPh) dari nilai investasi sebesar 5% per tahun selama 6 tahun. Kemudian investment allowance atau pengurangan laba bersih sebesar 10% dari total nilai investasi selama 6 tahun.
Selain itu terdaapat juga keemudahan perizinan berbasis elektronik. “Termasuk juga kemudahan perizinan berusaha melalui sistem terintegrasi berbasis elektronik,” tutur Budi.
KKP juga berharap dari investasi ini bisa menarik pengusaha-pengusaha lain untuk ikut berinvestasi dan mengembangkan sektor perikanan di tanah air. “Semoga ini bisa menginspirasi pelaku usaha lain, kami pastikan KKP siap memfasilitasi pelaku usaha yang berminat untuk berinvestasi di sektor ini,” tutupnya.
Tuna Jadi Komoditas Unggulan
Diketahui jugaa produk andalan indonesia yaitu tuna menjadi komoditas andalan berbagai negara. Terlihat dari Senior Trader dari Mida Trade Ventures, Christopher Tan yang mengaku tak ragu membeli produk tuna Indonesia. Tidak hanya unggulan, tuna indonesia juga menerapkan prinsip keeberlanjutan. Atas hal itu, Pengusaha asal Singapura itupun menjalin kontrak dagang senilai US$ 3 juta untuk volume 300 ton pasca pameran Seafood Expo North America (SENA) dan Seafood Seafood Expo Glolab (SEG).
“Produk tuna indonesia unggul sehingga saya tidak ragu untuk menbeli tuna indonesia,” terang sosok yang akrab disapa Tan ini. (Aye/sg)
Comments 1