SUARAGONG.COM – Sekitar 1600 KK di Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang tercatat krisis air bersih. Hal itu terjadi setiap musim kemarau seperti sekarang. Kepala Desa Sumberoto Budi Utomo menjelaskan,krisis air bersih saat ini terjadi di dua setengah pedukuhan.
“Krisis air bersih itu terjadi di separuh Dusun Kalisangkrah. Kemudian secara total di dua dusun yaitu dusun Panggung Waru dan dusun Sumberejo dengan jumlah sekitar 1600 warga”, terang Budi Utomo kemarin.
Kata Budi, sedangkan untuk dua pedukuhan yaitu Dusun Sumberoto dan Dusun Ngrendeng untuk persediaan air bersih saat ini masih terpenuhi. Meski demikian, lanjut Budi, untuk dropping air saat ini baru dilakukan oleh Polres Malang dan beberapa yayasan dari kota Malang. Sedangkan untuk dropping air dari BPBD dan Perum Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang sementara ini masih belum ada.
“Meski tanpa surat permohonan dropping air dari BPBD maupun dari Perum Tirta Kanjuruhan itu biasanya ada. Karena Desa Sumberoto sudah tercatat sebagai desa krisis air bersih saat musim kemarau”, tandasnya.
Lanjut Budi,di Desa Sumberoto pemerintah sudah membangun tiga titik sumur bor. Akan tetapi debit air disitu kurang maksimal. Sehingga volume pompa terlalu besar dan tidak sesuai dengan debit air yang ada.
Selanjutnya,Kades menggantinya dengan pompa kecil yang dapat dipergunakan oleh 10 hingga 15 orang. Menurutnya,dari pada dana Rp 1 milyar untuk pembangunan satu titik pompa air,akan lebih baik dijadikan 10 titik dan bisa dinikmati oleh banyak orang.
Guna mengatasi krisis air bersih di Desa Sumberoto,Budi berharap pembangunan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang direalisasikan mulai dari Desa Segaran Kecamatan Gedangan tiga tahun lalu itu segera beroperasi di wilayah Kecamatan Donomulyo. Karena pembangunan proyek SPAM tersebut bakal dibagi menjadi dua titik yaitu barat dan timur.
“Pembangunan SPAM ini ditujukan untuk mengentaskan masalah kekeringan yang marak terjadi di wilayah Malang Selatan. Nantinya pengerjaannya akan dibagi menjadi dua bagian, dan akan dilakukan secara bertahap”, terang Dirut Perum Tirta Kanjuruhan Syamsul Hadi beberapa waktu lalu.
Dijelaskan Syamsul, wilayah rawan kekeringan di Malang Selatan ini meliputi Kecamatan Subermanjing Wetan, Gedangan, Bantur, Pagak, Donomulyo, dan Kalipare. Sedangkan pembangunan SPAM yang akan dibagi menjadi 2 bagian tersebut, pada SPAM titik barat akan dibangun di wilayah Sungai Lesti yang berlokasi di Desa Rejoyoso, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.
Baca juga : Krisis Air Bersih, Pemdes Ringinsari Akan Gelar Shalat Istisqa’
“Nantinya sumber air Sungai Lesti ini akan digunakan untuk memasok kebutuhan air di 4 wilayah. Yaitu di Kecamatan Bantur, Pagak, Donomulyo, dan Kalipare,” ulasnya. Kemudian, untuk pembangunan SPAM di sisi timur, akan memanfaatkan sumber yang ada di mata air Kaligoro, Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Menurutnya, jika dikalkulasikan mega proyek pembangunan SPAM di 2 titik ini diperkirakan akan menelan anggaran hingga nyaris Rp 400 miliar. ”Total untuk pembangunan SPAM di Malang Selatan seluruhnya itu, membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 380 miliar,” terangnya. ( sur/man)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news