SUARAGONG.COM – Kucing telah lama menjadi hewan favorit banyak orang di seluruh dunia. Namun di Istanbul, Turki, kucing memiliki tempat yang jauh lebih istimewa. Kedudukan kucing di Turki bukan hanya sebatas hewan peliharaan, melainkan bagian integral dari budaya, sejarah, dan kehidupan sosial masyarakatnya. Hal ini bahkan menjadi objek kajian dalam riset para peneliti Indonesia yang bergabung dalam platform More-than-Human Lab (MetHuman). Yang dikelola oleh Pusat Riset Kewilayahan (PRW), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Riset tentang Kucing dan Manusia di Turki
Fadjar Ibnu Thufail, Kepala PRW BRIN, menyatakan bahwa riset yang dilakukan oleh PRW kali ini bertujuan untuk mengeksplorasi lebih dalam interaksi antara manusia dan spesies non-manusia. Termasuk kucing, kuda, buaya, serta beberapa jenis tanaman. Fokus utama riset tersebut adalah interaksi antara kucing dan manusia di Istanbul, yang dianggap sebagai kota yang sangat kental dengan tradisi merawat kucing.
Dosen Departemen Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Hadza Min Fadhli Robby, menjelaskan dalam webinar “Catizens and Citizens, Articulation of Cat Rights and Cat-Human Relations in Istanbul”. Ia menjelaskan bahwa kucing telah memiliki kedudukan penting dalam masyarakat Turki sejak era Kekaisaran Ottoman. Kucing dianggap sebagai pahlawan yang membantu mengatasi masalah kesehatan masyarakat dengan membasmi tikus. Sehingga peran mereka dalam masyarakat sangat dihargai.
Kucing dalam Sejarah dan Budaya Turki
Menurut Hadza, kucing di Turki memiliki tempat yang sangat istimewa, terutama dalam budaya dan cerita rakyat Turki. Pada zaman Kekaisaran Ottoman, kucing dianggap sebagai hewan yang tidak hanya berfungsi sebagai pelindung kesehatan tetapi juga memiliki simbolisme yang mendalam dalam kehidupan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu, meskipun posisi kucing tidak lagi dianggap sepenting dulu, masyarakat Turki tetap mempertahankan perhatian besar terhadap kesejahteraan hewan ini.
Pada era modernisasi awal Republik Turki, kucing, bersama dengan hewan jalanan lainnya, dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat Turki mulai lebih memperhatikan kesejahteraan hewan ini. Hal ini menandai transisi dari pandangan antroposentris yang mengabaikan kesejahteraan spesies lain, menjadi kesadaran akan pentingnya hak-hak hewan sebagai bagian dari kesejahteraan sosial secara keseluruhan.
Politik Kepedulian dan Hak-Hak Hewan di Turki
Turki telah mengembangkan budaya kepedulian terhadap hewan sebagai norma sosial, yang akhirnya berkembang menjadi sebuah politik kepedulian seiring dengan pengaruh Eropa yang semakin kuat. Aktivis dan politisi di Turki kini memperjuangkan hak-hak hewan, dengan salah satu contoh yang jelas adalah UU Perlindungan Hewan No. 5199, yang mengatur hak-hak hewan di Turki.
Namun, amandemen terakhir dari undang-undang tersebut pada tahun 2024 menimbulkan kontroversi. Khususnya mengenai ketentuan eutanasia untuk anjing liar, sementara kucing tidak disebutkan dalam peraturan tersebut. Hal ini terjadi karena kucing dianggap kurang agresif dan lebih ramah terhadap manusia. Sehingga memiliki perlindungan yang lebih besar dibandingkan anjing.
Hak-Hak Hewan sebagai Bagian dari Politika Eropa
Perkembangan hak-hak hewan di Turki juga sejalan dengan keinginan negara tersebut untuk bergabung dengan Uni Eropa. Untuk itu, Turki mengadopsi banyak standar Uni Eropa, termasuk dalam hal perlindungan kesejahteraan hewan. Perubahan ini menunjukkan bagaimana isu hak-hak hewan semakin menjadi bagian dari perdebatan politik dan hukum di Turki. Mengarah pada pengakuan bahwa melindungi hak-hak hewan sama pentingnya dengan melindungi hak asasi manusia.
Kesimpulan
Kucing di Istanbul tidak hanya dianggap sebagai hewan peliharaan biasa. Kucing menjadi simbol dari kepedulian dan nilai-nilai budaya yang telah berkembang di Turki selama berabad-abad. Riset yang dilakukan oleh BRIN dan para akademisi Indonesia mencoba menggali lebih dalam hubungan unik antara manusia dan kucing. Serta bagaimana hak-hak hewan seperti kucing menjadi bagian dari perdebatan politik dan sosial di negara ini. Dengan semakin berkembangnya politik kepedulian terhadap hewan, diharapkan perlindungan terhadap kesejahteraan hewan, khususnya kucing, dapat terus ditingkatkan di Turki. (Aye/sg).
Baca Juga : Gaes !!! Manfaat Memelihara Kucing: Keajaiban di Rumah mu