SUARAGONG.COM – Gejala awal yang dialami oleh penderita Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet umumnya berupa ruam kulit, demam, serta nyeri tubuh. Seiring dengan munculnya kasus-kasus baru, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap penyakit ini. Dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala serupa.
Himbauan Kemenkes: Deteksi Dini Gejala Mpox
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menekankan pentingnya segera melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan. Bagi siapa saja yang mengalami gejala-gejala tersebut. “Jika mengalami gejala seperti ruam, demam, atau rasa sakit di tubuh, belum tentu itu Mpox. Oleh karena itu, pemeriksaan medis sangat diperlukan untuk menentukan apakah ini benar kasus Mpox atau tidak.” Ujar Syahril dalam keterangan resminya pada Minggu, 15 September 2024.
Deteksi dini dan penanganan yang tepat menjadi kunci untuk mengatasi penyebaran virus ini. Menurut Syahril, apabila hasil pemeriksaan menunjukkan pasien positif Monkeypox. Langkah isolasi mandiri harus segera dilakukan hingga semua gejala hilang. Isolasi yang benar sangat penting untuk mencegah penularan kepada orang lain.
Protokol Penanganan Mpox
Protokol penanganan Monkeypox di Indonesia ini sejalan dengan panduan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Orang yang mengalami gejala atau merasa terpapar Mpox disarankan untuk mencari bantuan medis dan segera mengisolasi diri sambil menunggu hasil pemeriksaan. Selama masa isolasi, pasien bisa mendapatkan perawatan suportif untuk meredakan gejala.
“Jika seseorang dinyatakan positif Mpox, isolasi harus dipertahankan hingga ruam atau lesi kulit benar-benar sembuh, yaitu ketika kulit baru telah terbentuk setelah lesi mengelupas. Ini adalah langkah penting untuk memutus rantai penularan virus kepada orang lain,” jelas Syahril.
Kepatuhan Terhadap Prosedur
Upaya deteksi dini dan kepatuhan terhadap prosedur isolasi sangat penting untuk menekan angka penyebaran Monkeypox di Indonesia. Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan segera menghubungi fasilitas kesehatan jika mengalami gejala yang mirip dengan Mpox.
Panduan ini sejalan dengan protokol WHO, yang juga merekomendasikan isolasi dan perawatan suportif untuk meredakan gejala. Pasien yang positif Mpox harus tetap diisolasi sampai lesi kulit mengering, mengelupas, dan kulit baru terbentuk, untuk mencegah penularan lebih lanjut. (Aye/Sg).