SUARAGONG.COM – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mengembangkan riset bioprospeksi terhadap lendir keong darat asli Indonesia, yang memiliki potensi besar sebagai bahan dasar kosmetik. Peneliti dari Pusat Riset Zoologi Terapan BRIN, Pamungkas Rizki Ferdian, mengungkapkan bahwa bioprospeksi adalah proses eksplorasi sumber daya hayati untuk tujuan komersial, termasuk kosmetika berbahan alami.
Potensi Kosmetik dari Lendir Keong Darat
Lendir keong darat Indonesia ini diketahui mengandung senyawa aktif seperti allantoin, asam glikolat, dan antibakteri alami. Yang mana dapat memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan kulit. Di berbagai negara, seperti Korea Selatan, produk kosmetik berbasis lendir keong, seperti serum, masker wajah, dan pelembap, telah diproduksi dan sukses di pasaran.
Indonesia, yang kaya akan biodiversitas, memiliki spesies keong darat dengan potensi besar, termasuk Hemiplecta humphreysiana dan Amphydromus palaceus yang ditemukan di Pegunungan Menoreh, Yogyakarta. Penelitian menunjukkan bahwa lendir H. humphreysiana mengandung 32 senyawa, termasuk senyawa aktif yang relevan untuk kebutuhan kosmetik.
“Riset berkelanjutan penting untuk memaksimalkan potensi sumber daya hayati Indonesia,” ujar Pamungkas dalam webinar Applied Zoology Summer School #8.
Manfaat dan Aplikasi Lendir Keong Darat
Produk kosmetik berbahan lendir keong darat di pasaran mengklaim beragam manfaat, seperti:
- Antiacne dan antiinflamasi
- Melembapkan dan mengencangkan kulit
- Antikerut dan pencerah wajah
- Stimulus regenerasi sel kulit
Harga produk ini cukup tinggi, mulai dari Rp334 ribu hingga Rp1,750 juta, dengan produk tertentu mencapai Rp5 juta.
Tantangan dan Pentingnya Riset Berkelanjutan
Riset bioprospeksi menghadapi tantangan, seperti keterbatasan dana, fasilitas, dan tenaga ahli. Selain itu, eksploitasi sumber daya hayati tanpa pendekatan berkelanjutan dapat merusak ekosistem dan mengancam kepunahan spesies.
Pamungkas menekankan pentingnya teknologi pembiakan keong darat secara ex situ untuk memastikan produksi lendir yang berkelanjutan. “Riset budidaya harus mencakup kajian pakan, reproduksi, dan perilaku keong darat agar populasi di alam tetap terjaga,” tambahnya.
Kolaborasi lintas disiplin, melibatkan lembaga riset, universitas, dan industri, sangat diperlukan untuk mengembangkan produk kosmetik berbasis keong darat yang kompetitif di pasar global.
Masa Depan Kosmetik Berbasis Lendir Keong Darat
Dengan pendekatan yang tepat, Indonesia berpeluang menjadi pemain utama dalam industri kosmetik berbasis bahan alami. Selain memberikan nilai tambah ekonomi, langkah ini juga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem.
Pamungkas berharap, penelitian mendalam, baik secara in vitro maupun in vivo, dapat mengungkap lebih banyak manfaat lendir keong darat, termasuk sebagai agen pencerah kulit dan anti-penuaan. “Prinsip berkelanjutan adalah kunci agar potensi sumber daya ini dapat dimanfaatkan secara maksimal tanpa merusak lingkungan,” tutupnya. (aye/SG).
Baca Juga : Gaes !!! Kronologi Selebgram Medan Meninggal Usai Sedot Lemak