Malang, Suaragong – Gebyar seni budaya Kedungkandang yang digelar di Gedung Gor Kenarok Kota Malang, Pada hari Minggu,(4/2/2024) yang di ikuti oleh 20 kelompok komunitas pengiat bantengan, 8 komunitas pengiat seni kuda lumping, dan 2 pegiat seni pencak berlangsung meriah dan semarak. Warga nampak sangat atusias berdatangan melihat gelaran seni budaya tersebut.
Penasihat seni budaya di Kecamatan Kedungkandang, Sudarno menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan entry poin dalam mewujudkan Kota Malang sebagai destinasi Wisata Kota Budaya tepatnya di Kedungkandang. Sehingga tidak hanya wisata yang bersifat penataan fisik saja akan tetapi wisata dengan kesenian budaya salah satunya yang marak sekarang adalah bantengan.
“Jadi ini adalah untuk entry poin dalam mewujudkan Kota Malang sebagai destinasi Wisata Kota Budaya, tempatnya di Kedungkandang. Sehingga Kota Malang yang cenderung yang bersifat penataan fisik itu akan bergeser ke kawasan Kedungkandang dalam memberdayakan seni budaya yang sangat marak sekali di giatkan oleh komunitas-komunitas yang ada di Kedungkandang yaitu bantengan.”ungkapnya.
Pihaknya juga menyebutkan jika di Kecamatan Kedungkandang merupakan sentra seni budaya. Terdata Ada 52 lebih paguyuban seni budaya bantengan, 20 kelompok kuda lumping, ada 8 kelompok pencak, dan 2 kelompok pengiat seni budaya ujung.
Ia berpendapat dengan adanya kesenian ini di Kedungkandang merupakan hal yang sangat fenomenal di banding dengan kecamatan yang lainnya. Untuk itu potensi seperti ini harus dikelola dengan baik, sehingga mampu menasional bahkan bisa go Internasional.
“Selain itu, kegitan ini dilakukan mulai pagi hingga sore hari. Sehingga kami dapat melihat animo masyarakat di Kota Malang dengan adanya pementasan ini. Dan Ini nantinya akan kami jadikan referensi untuk pertunjukan kedepannya agar lebih baik lagi,”pungkasnya.
Dengan gelaran seni budaya ini, Harapannya kedepan pengiat seni semakin profesional dan mampu meramba ke mancanegara. Hal tersebut juga dapat meningkatkan perekonomian dengan banyaknya pelaku usaha yang berjualan kuliner pada gelaran kesenian tersebut. Sehingga masyarakat dapat memperoleh asas manfaat atas gelaran tersebut.
Lebih lanjut, warga sangat atusias dalam melihat gelaran kesenian tersebut, hampir 3.000 penonton memenuhi gedung gor kenarok, walaupun kondisi gedung sangat panas.(fat/man)