Probolinggo, Suaragong – Ruang Hijau Terbuka Hijau Perkotaan (RTHKP) Kedopok Kota Probolinggo penuhi ratusan anak yang sibuk mewarnai di atas kerta gambar. Seorang anak seketika menghentikan aktivitasnya sejenak tatkala melihat gambar apa yang diwarnainya.
Tampak, 400 siswa PAUD, TK dan SD/MI mengikuti Lomba Mewarnai momen Hari Ibu yang jatuh tanggal 22 Desember setiap tahunnya untuk mengembangkan kreativitas mereka yang di fasilitasi oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUP) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo.
“Mudah-mudahan dengan adanya lomba ini bisa menginspirasi anak-anak untuk lebih kreatif dan maju,” kata Ketua Penyelenggara Lira Anggraeni, Senin (25/12/2023). Lisa Anggraeni mengatakan, lewat lomba ini pula minat dan bakat mereka bisa tersalurkan dan dikembangkan menjadi seniman pelukis atau arsitek. Kesuksesan anak-anak tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan orang tua, tetapi juga bagi Kota Probolinggo.
“Bukan tidak mungkin, ada anak-anak dari Kota Probolinggo yang bisa mengharumkan nama di tingkat regional, nasional, dan dunia karena itu sudah pernah ada,”tandasnya. Perempuan berhijab itu menjelaskan, kegiatan lomba tersebut merupakan upaya untuk menciptakan generasi yang hebat sejak dini. Di mana dengan mengikuti lomba, anak-anak diajarkan memiliki keberanian untuk bisa tampil di hadapan orang banyak dan mengasah kemampuan lainnya.
“Dengan mengikuti lomba anak-anak ini menjadi anak yang tangguh, kuat, berani dan hebat. Begitupun dengan orang tua dan pendidiknya. Mereka sangat luar biasa,”ucap Lisa Anggraeni. Sementara, Kepala DKUP Kota Probolinggo Fitriawati mengatakan, giat tersebut merupakan fasilitasi yang diberikan sebagai wujud support pemerintah atas kegiatan yang yang digagas oleh Rienz Production berkolaborasi dengan DKUP dan DLH Kota Probolinggo.
“DKUP hanya memfasilitasi sarprasnya saja. Kerjasam dengan DLH juga untuk menyiapkan sekitar sepuluh sentra UMKM sebagai bentuk support pemerintah dan meramaikan sentra yang ada di sekitar wilayah Wonoasih dan Kedopok,”tuturnya.
Dipilihnya lokasi kegiatan jauh dari pusat keramaian kota, untuk mengenalkan pemanfaatan lingkungan di sekitar area RTHKP Kedopok. Sekaligus meramaikan sekitar lokasi kegiatan dengan adanya sentra UMKM yang dihadirkan.
Sehingga pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan meningkat. Apalagi harapannya bisa menggugah pemanfaatan RTHKP yang selama ini kurang maksimal, sehingga bisa dimanfaatkan lebih maksimal lagi, terutama pertumbuhan ekonominya.
“Jadi kegiatan tidak selalu berfokus di pusat kota, melainkan juga bisa memanfaatkan wilayah selatan yang jarang atau kurang dimanfaatkan,”terang Fitriawati. Dari kegiatan ini, Fitriawati berharap bisa melakukan monitoring dan evaluasi terkait minat dan bakat anak-anak sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sekitar wilayah RTHKP Kedopok secara tidak langsung. “Harapannya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung, dan sekaligus melakukan monitoring dan evaluasi,”pungkasnya (hud/man)