SUARAGONG.COM – International Office and Partnership (IOP) IAIN Kediri menggelar Festival Budaya Internasional bertajuk “Simfoni Budaya: Merajut Keberagaman dan Mengikat Persatuan Demi Perdamaian Dunia” pada Selasa (12/11/2024). Festival ini dihadiri oleh mahasiswa dari sepuluh negara, yang memamerkan kekayaan budaya internasional. Negara-negara yang berpartisipasi antara lain Afganistan, Suriah, Yaman, Libya, Kamboja, Thailand, Pakistan, Aljazair, Lebanon, dan Mesir.
Festival Budaya Internasional: Mempererat Persaudaraan Antarbangsa
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Kediri, M. Dimyati Huda, menjelaskan bahwa festival ini bertujuan untuk mempererat hubungan persaudaraan antarbangsa dan mengenalkan keanekaragaman budaya dunia. Acara ini juga berfungsi sebagai platform untuk interaksi budaya yang mendalam, memungkinkan peserta untuk belajar lebih banyak tentang tradisi dan kebudayaan negara lain.
“Festival ini menjadi kesempatan bagi kita semua untuk belajar dan saling menghargai kebudayaan satu sama lain. Di tengah situasi global yang penuh tantangan, kami ingin memberikan pesan kuat tentang pentingnya perdamaian melalui kerjasama antarbangsa,” kata Dimyati dalam sambutannya.
Memperkenalkan Budaya Lokal Kediri ke Dunia
Dimyati juga menambahkan bahwa festival ini merupakan peluang besar untuk memperkenalkan budaya lokal Kediri ke kancah internasional. Salah satu atraksi utama adalah pertunjukan Tari Jaranan, sebuah tarian tradisional yang khas dari Kediri. “Dengan acara ini, kami berharap dapat semakin memperkenalkan Kediri dengan segala kekayaan budayanya,” ungkapnya.
“Meski festival ini merupakan yang pertama kalinya, alhamdulillah semua berjalan dengan lancar. Partisipasi peserta sangat luar biasa. Ini adalah contoh nyata bagaimana budaya dapat menjadi sarana efektif untuk diplomasi antarbangsa,” kata Lukman.
Seminar Internasional dan Kompetisi Internasional
Festival Budaya Internasional juga menghadirkan Seminar Internasional yang dihadiri oleh dua narasumber ternama: Prof. Melba M. Angni dari Mindanao State University Marawi City, Filipina, dan Prof. Ali Nurdin, Guru Besar Ilmu Komunikasi dari UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, kompetisi internasional yang diselenggarakan meliputi pidato bahasa Inggris, fotografi, karya ilmiah, dan membaca kitab kuning.
Sejumlah pertunjukan budaya internasional turut meramaikan festival, termasuk tarian tradisional, penampilan musik khas, hingga parade kostum yang menarik perhatian pengunjung. Berbagai pertunjukan tersebut menambah semarak acara dan memberikan gambaran tentang beragam budaya yang ada di dunia.
Dengan antusiasme yang tinggi dari pengunjung dan peserta, Festival Internasional di IAIN Kediri diharapkan dapat menjadi acara tahunan yang terus berlanjut. Selain sebagai ajang hiburan, festival ini membawa pesan perdamaian dan persatuan dalam keberagaman, serta dapat mempererat ikatan budaya antarnegara di seluruh dunia. (Aye/SG).
Baca Juga : Gaes !!! Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi: Merayakan Tradisi dan Kebersamaan Suku Osing