Lumajang, Suaragong – Gaes, Pada tanggal 5 Juli 2024. Puluhan mahasiswa yang masuk dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi demo di depan kantor Pemerintah Kabupaten Lumajang.
Para mahasiswa menyerukan kekecewaan terhadap Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam mengatasi masalah yang sedang terjadi dalam bidang pendidikan.
Selain itu para Mahasiswa juga mendesak Pj Bupati dan Sekda Lumajang untuk mundur karena tidak bisa menyajikan APBD yang mendukung bagi masyarakat Lumajang.
Alasan Aksi Demo yang Dilakukan Mahasiswa
Pada tanggal 1 Juli 2024 terjadinya penghapusan terhadap Honor Tenaga Pendidik Non NIP. Hal ini menimbulkan kekecawaan bagi ratusan tenaga pendidik yang ada di Lumajang. Honor awal tenaga pendidik Non NIP sebesar Rp. 500.000 dipotong menjadi Rp. 250.000 dan akhirnya pada bulan Juli Honor tersebut dihapuskan.
Untuk mengetahui Alasan Penghapusan Honor Tenaga Pendidik di Lumajang Baca Selengkapnya di Gaes !!! Honor Tenaga Pendidik Non NIP Lumajang Dihapus
Tanggapan Para Mahasiswa
Miqdad Faradisi selaku jubir PMII STIH Jendral Sudirman Lumajang mengatakan “Bahwa Pemerintah Kabupaten Lumajang dinilai tak lagi memiliki program yang pro pendidikan. Indikasinya seperti penghapusan beasiswa, penghapusan Bosda Madin, penghapusan honor tenaga pendidik ngaji, penghapusan seragam gratis dan penghapusan honor tenaga pendidik Non NIP.”
Selain itu Miqdad mengatakan “Kami minta Pj Bupati dan Sekda Lumajang mundur saja, karena mereka tak bisa menyajikan APBD Lumajang yang pro rakyat.”
Para Mahasiswa menilai pempinan tertinggi di Lumajang itu sudah mati hati nuraninya. Dikarenakan telah menghapus program – program yang menopang pendidikan di Kabupaten Lumajang.
Jalannya Aksi Demo
Pada tanggal 5 Juli 2024 Puluhan Mahasiswa melakukan aksi demo terhadap Pemerintahan Kabupaten Lumajang di depan Kantor Pemkab Lumajang. Aksi Mahasiswa demo terhadap Pemerintah Lumajang sempat terjadinya kericuhan dengan aparat pengamanan.
Polisi juga sempat menyemprotkan Water Cannon untuk membubarkan aksi demo mahasiswa yang tergabung dalam PMII. Namun, mahasiswa tak kunjung bubar dan terus memaksa untuk masuk ke Pemkab Lumajang.
Setelah ditemui sejumlah perwakilan Pemkab Lumajang, mahasiswa akhirnya membubarkan diri karena mendapati Pj Bupati dan Sekda Lumajang sedang tak berada di tempat.
Tanggapan Pemerintah
Akhamad Taufiq Hidayat selaku Plt Asisten Setda Lumajang mengatakan “Pj Bupati Lumajang masih berada di luar kota. Begitu juga dengan Sekda Lumajang juga sedang ada dinas di luar kota sehingga tidak bisa menemui langsung para mahasiswa yang melakukan aksi demo. Pimpinan kita sedang ada tugas luar kota di Bandung dan di Jakarta.” (Fz/Sg).
Comments 2