Maruarar Sirait: Tanah Hasil Sitaan Korupsi Diusulkan untuk Pembangunan Rumah Murah Rakyat
Maruarar Sirait menyebut bahwa usulannya sudah disampaikan kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin, yang juga siap menyerahkan lahan tersebut untuk dikelola bagi kepentingan masyarakat. “Di Banten saja ada 1.000 hektare (tanah sitaan) dan Jaksa Agung siap menyerahkan. Saya sudah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan untuk mencari solusi agar tanah ini bisa dimanfaatkan oleh rakyat,” ucap Ara. Ia juga menekankan bahwa hasil korupsi seharusnya dikembalikan kepada rakyat dan dimanfaatkan untuk kebutuhan publik, termasuk perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Pada kesempatan itu, Ara menyoroti kondisi ASN, Tenaga Pendidik, dan anggota TNI yang masih banyak belum memiliki rumah. “Banyak ASN hingga TNI dan Tenaga Pendidik yang gajinya rendah masih belum memiliki rumah. Dengan lahan sitaan ini, kita bisa wujudkan rumah terjangkau untuk mereka,” ujarnya.
Menteri Ara juga berencana melakukan ground breaking proyek perumahan gratis di Tangerang pada 10 November 2024. Di mana lahan yang akan digunakan merupakan milik perusahaan miliknya. Sementara pembangunannya akan dilakukan oleh Agung Sedayu Group. Ara menekankan pentingnya keterlibatan pihak swasta dalam program perumahan rakyat. Baik melalui Corporate Social Responsibility (CSR) atau kerja sama lainnya, dengan memastikan bahwa hunian yang dibangun benar-benar disalurkan kepada mereka yang layak menerima.
“Kalau dari swasta, tanah dan bangunannya bisa dari mereka asalkan tepat sasaran, agar rakyat yang benar-benar membutuhkan mendapat hunian. Sering kali kita lihat bantuan sosial seperti BLT tidak tepat sasaran. Nanti data penerima rumah pun perlu kami evaluasi agar lebih akurat,” tambahnya.
Selaras Dengan Program 3 Juta Rumah per Tahun
Program 3 Juta Rumah per Tahun yang dicanangkan pemerintah ini diharapkan memberikan efek berganda, termasuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan negara. Ara juga menjelaskan bahwa bentuk bantuan hunian bisa berupa rumah tapak atau rumah susun, menyesuaikan kondisi dan lokasi. “Bisa dari swasta, CSR, yang penting ada rumah buat rakyat. Saya maunya rumah ini gratis untuk mereka yang berpenghasilan rendah,” terang Ara.
Ara meminta doa dan dukungan semua pihak agar program tersebut berjalan lancar. Dia juga berharap hunian yang dibangun tidak menjadi eksklusif, melainkan dapat dihuni oleh kalangan yang bervariasi, termasuk ASN, TNI, dan masyarakat sipil. “Intinya, ini harus menjadi hunian yang inklusif. Ada Tenaga Pendidik, TNI, polisi, dan masyarakat sipil, sehingga bisa menjadi role model atau percontohan rumah gratis untuk rakyat,” tutupnya. (Aye/Sg).
Baca Juga : Gaes !!! Program 3 Juta Rumah di Era Pemerintahan Prabowo