Batu, Suara Gong
Dalam beberapa hari ini rekanan Pemerintah Kota Batu mulai memongkar media Jalan Dewi Sartika. Kenapa taman ditengah jalan itu harus dibongkar? Sebelum dibongkar apa sudah melalui kajian. Sebab dulu dibangun dengan memanfaatkan APBD Kota Batu. Sekarang dibongkar apa tidak mubadzir?Kepala DLH Kota Batu Aris Setiwan membenarkan kalau mulai awal pekan lalu telah dimulai pembongkaran Pulau Jalan Dewi Sartika.
“Pengeprasan taman median di Jalan Dewi Sartika itu kita anggarkan Rp 190 juta. dalam pengerjaannya kita kembalikan seperti semula dengan pembangunan taman,” katanya, Rabu (15/3/2023).Lebih lanjut, setelah taman yang akan dibangun telah dirampungkan kedepannya akan kembali digelontorkan anggaran untuk tambahan ornamen-ornamen pelengkap taman tersebut pada masa Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) nanti.
Hal tersebut dimaksudkan untuk tetap mempertahankan keindahan taman dan lebih dipercantik.Aris menambahkan taman tersebut nantinya akan memiliki ketinggian yang lebih rendah dari median jalan yang saat ini tengah dibongkar.
“Pengeprasan median ini, adalah hasil rekomendasi yang disampaikan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang pada September 2022 yang lalu. Dan, menurut kajian Kepala Laboratorium Transportasi dan Pengindraan Jauh Universitas Brawijaya, Hendi Bowo Putro posisi median jalan yang ada di depan Pasar Induk Among Tani dianggap terlalu tinggi yaitu 3 meter,” imbuhnya.
Sementara itu, Rachmat Santoso salah satu pengguna kendaraan bermotor cukup bersyukur dengan maksud yang dilakukan oleh Pemkot Batu meskipun waktu pengerjaan dianggap kurang tepat.
“Soalnya mulai terjadi kemacetan, pengerjaan seperti ini harusnya dikerjakan malam hari,” tuturnya.Terlebih menurutnya kondisi Pasar Batu saat ini tidak seramai ketika ditempati oleh pedagang, sehingga ketika dikerjakan malam hari maka tidak akan mengganggu kenyamanan pengguna jalan raya.
Pria yang merupakan warga Ngaglik itu mau tidak mau hanya bisa pasrah dengan apa yang dikerjakan oleh pihak eksekutif.Terpisah, anggota Komisi C DPRD Kota Batu Didik Mahmud, menanggapi bahwa dirinya tidak mengetahui alasan pengerjaan pada siang hari tersebut.
“Kalau itu teknis, kami tidak tahu alasannya. Mungkin karena kalau malam tidak ada penerangan dan gelap sehingga dikerjakan siang hari, lagipula ini sudah berjalan separuh, kemungkinan dua sampai tiga hari sudah selesai,” paparnya.
Ia juga mendukung dengan apa yang dilakukan oleh DLH Kota Batu dengan catatan median jalan tersebut tidak dihilangkan namun diperlecil. Sehingga keindahan di Kota Batu bisa dipertahankan dan masyarakat yang melewati kawasan Jalan Dewi Sartika merasa lebih sejuk. (mf/man)