SUARAGONG.COM – Fenomena Gempa tengah menghantui warga nusantara, indonesia saat ini, khsusunya Pulau Jawa. Sebagai salah satu pulau terpadat di dunia, kini dihadapkan Pulau jawa mendapati ancaman besar yang berasal dari bawah lempeng Bumi. Hal ini dikarenakan sejumlah adanya zona megathrust (Gempa Megathrust) yang tersembunyi di bawah lautan dan mengepung sisi selatan Pulau Jawa. Hal ini Megathrust ini menjadi ancaman serius dan bisa sewaktu-waktu melepaskan energi dahsyat yang berpotensi memicu gempa besar bahkan ancaman tsunami. Fenomena alam ini merupakan peristiwa yang penuh misteri, tak terduga, dan bisa membawa dampak luar biasa.
Fenomena Megathrust Menjadi Ancaman di Pulau Jawa
“Megathrust”, sebuah istilah yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Namun sebenarnya, penggunaan istilah tersebut merujuk pada zona pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi. Di zona ini, lempeng-lempeng Bumi saling bertubrukan dan menyimpan energi besar yang bisa dilepaskan sewaktu-waktu, dalam bentuk gempa bumi yang kuat. Fenomena ini telah tercatat terjadi berulang kali dalam sejarah, dengan siklus yang bisa mencapai ratusan tahun.
Dalam konfirmasinya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyampaikan peringatan bahwa terdapat dua megathrust di Indonesia yang sudah lama tidak mengalami ‘pecah’. Kedua megathrust tersebut, yakni Megathrust Selat Sunda (dengan potensi Magnitudo 8,7) dan Megathrust Mentawai-Siberut (dengan potensi Magnitudo 8,9), merupakan zona seismic gap—wilayah yang belum mengalami gempa besar dalam kurun waktu yang sangat lama.
Peristiwa Serupa Pada Tahun-Tahun Sebelumnya
Menurut Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017, Megathrust Selat Sunda terakhir kali memicu gempa besar pada tahun 1699 dan 1780. Tercatat waktu itu dengan kekuatan yang diperkirakan mencapai Magnitudo 8,5. Sementara itu, Megathrust Mentawai-Siberut pernah memicu gempa besar pada tahun 1797 dengan kekuatan Magnitudo 8,7 dan tahun 1833 dengan Magnitudo 8,9. Fakta bahwa kedua zona ini telah ‘diam’ selama ratusan tahun. Inilah yang membuat para ahli berpendapat bahwa gempa besar di wilayah ini hanyalah masalah waktu.
Namun, bukan hanya dua megathrust ini yang menjadi ancaman bagi Indonesia, terutama Pulau Jawa. Berdasarkan peta yang sama, ada setidaknya 13 megathrust yang mengepung kepulauan Indonesia, dengan beberapa di antaranya terletak sangat dekat dengan Pulau Jawa. Megathrust yang berada di sekitar Jawa sendiri terbagi menjadi beberapa segmen, yaitu Segmen Selat Sunda-Banten, Segmen Jawa Barat, serta Segmen Jawa Tengah-Jawa Timur. Masing-masing segmen ini memiliki potensi Magnitudo yang cukup mengerikan, dengan Magnitudo maksimum yang bisa mencapai 8,9.
Baca Juga : Gaes !!! BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan Akhir Februari!
Tantangan dan Kendala Penanganan Megathrust
Walaupun para ilmuwan dapat memperkirakan potensi kekuatan gempa yang mungkin terjadi, teknologi saat ini belum mampu memprediksi kapan tepatnya gempa megathrust tersebut akan terjadi. Ini menjadikan ancaman megathrust sebagai sesuatu yang selalu menghantui, menuntut kesiapsiagaan dari semua pihak.
Tak hanya gempa bumi, pelepasan energi dari zona megathrust juga berpotensi memicu tsunami yang bisa mencapai puluhan meter tingginya. Hal ini telah terbukti dalam beberapa peristiwa gempa besar di masa lalu, seperti yang terjadi di Aceh pada tahun 2004. Bagi Pulau Jawa, ancaman ini harus diwaspadai, terutama mengingat kepadatan penduduk dan pentingnya kawasan ini bagi Indonesia secara keseluruhan.
Pulau Jawa memang dikelilingi oleh misteri alam yang menakutkan. Namun di balik setiap ancaman selalu ada upaya untuk meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi bencana. Fenomena megathrust yang mengintai Pulau Jawa ini bukan hanya soal bencana alam. Tetapi juga tentang bagaimana manusia beradaptasi dengan Bumi yang selalu bergerak dan berubah. (Aye/Sg).
Baca Juga : Gaes !!! Fenomena Supermoon Kembali Lagi di Bulan Agustus