Suaragong.com – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan sejumlah program prioritas yang akan dijalankan kementeriannya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nasional di atas 8 persen. Program-program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga : Gaes !!! Indonesia Resmi Menjadi Mitra Resmi BRICS, Memperkuat Kerjasama Ekonomi Global
Tanggapan Menteri Perindustrian
Dalam keterangan yang disampaikan di Jakarta pada Senin (4/11/2024). Agus menyebutkan bahwa beberapa program prioritas tersebut telah dibahas dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) yang digelar pada Minggu (3/11/2024). Program-program ini akan dibentuk dalam bentuk gugus tugas atau task force untuk memastikan pembahasan yang lebih mendetail dan pelaksanaannya yang lebih efisien.
Beberapa program utama yang disampaikan oleh Menperin meliputi pemindahan akses pelabuhan impor ke Indonesia Timur, inisiasi Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri, serta pemberian kredit revitalisasi untuk industri padat karya. Semua program ini dirancang untuk mendorong sektor perindustrian, yang selama ini menjadi pilar utama perekonomian Indonesia.
Pemindahan Akses Pelabuhan Impor ke Indonesia Timur
Salah satu program yang dianggap krusial adalah pemindahan jalur masuk pelabuhan produk impor. Difokuskan pada beberapa komoditas utama seperti elektronik, tekstil dan produk tekstil (TPT), pakaian jadi, alas kaki, kosmetik, keramik, katup, dan obat tradisional. Pemindahan ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan dan pengendalian barang impor yang rawan terhadap serbuan barang murah atau ilegal, yang dapat merugikan industri dalam negeri.
“Pelabuhan-pelabuhan impor di Sorong, Bitung, dan Kupang akan menjadi titik fokus kebijakan ini, karena sektor-sektor industri tersebut sangat rentan terhadap masuknya barang impor ilegal,” ujar Agus Gumiwang.
RPP Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri
Program kedua yang juga sangat diharapkan dapat mendongkrak kinerja industri manufaktur adalah pengesahan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri. Dengan adanya kebijakan ini, tidak hanya tujuh subsektor industri yang selama ini mendapat subsidi gas bumi, tetapi sektor manufaktur secara umum akan mendapatkan dukungan yang lebih luas.
“Kebijakan ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar yang terjangkau bagi industri. Kami berharap ini menjadi game changer yang akan mempercepat pertumbuhan sektor manufaktur dan mendongkrak daya saing industri Indonesia di pasar global,” kata Menperin.
Kredit Revitalisasi Industri Padat Karya
Menperin juga mengungkapkan terobosan baru dalam bentuk pemberian kredit revitalisasi untuk industri padat karya. Diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sektor-sektor yang menyerap banyak tenaga kerja. “Kredit ini bertujuan untuk memberikan pembiayaan yang mudah diakses oleh sektor industri padat karya. Sehingga dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan mempercepat pemulihan ekonomi,” jelasnya.
Program Quick Wins Lainnya
Selain ketiga program utama tersebut. Menperin juga memaparkan sejumlah “quick wins” lainnya, yang mencakup pengembangan standardisasi industri, industri hijau, dan jasa industri. Pemerintah juga akan memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri. Untuk memastikan kualitas tenaga kerja yang siap menghadapi tuntutan industri global.
Lebih lanjut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mengembangkan sektor industri yang menjadi binaannya. Sektor antara lain industri agro, industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika (ILMATE), industri kimia, farmasi, dan tekstil (IKFT), serta industri kecil dan menengah (IKM).
Ketahanan Industri dan Akses Internasional
Program ketahanan industri, pengembangan perwilayahan industri, dan peningkatan akses industri ke pasar internasional (KPAII) juga akan menjadi prioritas Kemenperin ke depan. Program ini diharapkan dapat memperkuat daya saing industri Indonesia di pasar global dan memperluas jaringan perdagangan internasional.
Melalui berbagai program prioritas ini. Menperin berharap sektor perindustrian Indonesia dapat menjadi motor penggerak utama dalam pencapaian target pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen. Pemerintah akan terus bekerja sama dengan berbagai kementerian terkait untuk mewujudkan program-program ini. Agar Indonesia dapat mencapai kemajuan yang lebih besar, menciptakan lapangan pekerjaan, serta memperkuat perekonomian nasional.
Baca Juga : Gaes !!! Konferensi BRICS Ungkap Konsep Mata Uang Baru untuk Perkuat Ekonomi Multilateral
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).