SUARAGONG.COM – Meta Platforms, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, Meta Platforms, Inc., yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook, Inc., adalah perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat yang didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman-temannya dari Harvard University, yaitu Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2004 dengan peluncuran jejaring sosial Facebook, yang dengan cepat menjadi salah satu platform media sosial paling populer di dunia.
Saat ini Meta, atau lebih tepatnya Meta Platforrms tengah berada di bawah sorotan tajam Uni Eropa. Dilaporkan bahwa raksasa teknologi ini terancam denda antimonopoli yang bisa mencapai angka fantastis, yaitu US$ 13,4 miliar.
Perselisihan Meta dan Uni Eropa
Apa yang terjadi? Uni Eropa menuduh Meta telah menggabungkan layanan iklan barisnya, Facebook Marketplace, dengan platform jejaring sosial utamanya. Kombinasi ini, menurut pihak Uni Eropa, memberikan keuntungan tidak adil bagi Marketplace. Dengan kata lain, Marketplace jadi punya posisi unggul yang merugikan pesaingnya.
Dari laporan yang diungkap Gizmochina, komisi Uni Eropa menuding Meta telah menyalahgunakan posisinya yang dominan di pasar. Caranya? Dengan memberlakukan ketentuan yang tidak menguntungkan bagi layanan iklan baris daring yang beriklan di Facebook atau Instagram. Tuduhan atas Praktik ini, menurut Uni Eropa, dianggap merusak dan menghalangi persaingan yang sehat. (Benzinga) (Mobile World Live).
Penjatuhaan Denda
Tak main-main, denda yang dijatuhkan ini bisa mencapai 10% dari pendapatan global Meta pada tahun 2023. Namun, Meta sendiri membantah keras tuduhan ini. Mereka berargumen bahwa tindakan mereka justru menguntungkan konsumen dan mendorong persaingan.
Meski begitu, keputusan akhir belum ditetapkan. Komisi Uni Eropa masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dan kemungkinan besar akan membuat keputusan final dalam beberapa bulan mendatang. Denda potensial ini diharapkan akan dikeluarkan sebelum kepala antimonopoli Uni Eropa, Margrethe Vestager, meninggalkan jabatannya pada bulan November.
Dengan semua drama ini, jelas bahwa pertarungan antara Meta dan Uni Eropa masih akan berlanjut. Akankah Meta berhasil lolos dari ancaman denda ini, atau justru harus membayar mahal? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya. (Aye/Sg).
Comments 1