Lifestyle, Suaragong – Jika kalian User IPhone maka Kalian harus hati-hati. Karena terdapat laporan terbaru kalau 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia tengah menghadapi serangan siber yang ditujukan untuk membobol ID Apple mereka. Hal ini merupakan di informasikan terdahulu oleh IPhoneArena. DImana serangan tersebut berasal dari hacke yang megirimkan semacam Phising atau penipuan. Dimana para hacker tersebut melibatkan pengiriman Email maupun Sosial Media (Sosmed) kepada kalian seolah-olah dari Pihak Resmi IPhone. Hal ini bertujuan untuk masuk dan membobol data IPhone kalian. Dengan pesan-pesan palsu ini, mereka berusaha membuat korban mengklik tautan untuk membaca pemberitahuan penting tentang iCloud..
Waspada Phising Bagi User IPhone
Sebuah tautan Palsu telah di temukan oleh Perusahaan keamanan Symantec pada bulan ini. Diketahui bahwa tautan tersebut mengarahkan penerima (Korban) ke sebuah situs web palsu. Yang akan meminta mereka (korban) untuk mengungkapkan nomor ID Apple di situs tersebut. Situs palsu ini bahkan menampilkan captcha agar terlihat seperti situs aslinya.
Hal tersebut juga ditanggapi oleh pihak IPhone. Dimana perusahaan “Apel Tergigit” itu, menyarankan kepada Semua user IPhone untuk menambahkan otorisasi dua faktor (2FA). Sehingga memiliki lapisan keamanan ganda untuk melindungi para user (ID Apple ). Dengan 2FA ini, pengguna akan menerima pesan SMS dengan kode enam digit yang harus dimasukkan untuk mengakses akun Apple mereka.
Jika IPhone Sudah Terkena Phising
Terdapat hal terburuk yang dapat terjadi jika sudah terbobol. User yang telah terjebak mengeklik dan memasukkan ID Apple dan Passwornya akan diganti oleh pelaku. Sehingga user tidak bisa mengaksesnya lagi. Kemudian pelaku bisa masuk kepada akun perbankkan dan dompet elektronik kalian dan meerampas semua aset korrbannya. Namun, disinilaah keegunaan dari dengan otorisasi dua faktor. Pengguna masih bisa mencegah peretas mengubah kata sandi ID Apple mereka.
Tertaut pada Symantec, menyatakan bahwa mereka telah merilis peringatan pada tanggal 2 Juli. Menurut Pihak Symantec, kredensial ini sangat dihargai karena memberikan kontrol atas perangkat, akses ke informasi pribadi dan keuangan. Selain itu potensi pendapatan melalui pembelian yang tidak sah. Apple sendiri merupakan sebuah brand besar yang tentunya kuat dipasaran dunia, hal ini jugaa meengundang berbagai oknum yang tertarik menjadikannya target kriminalitas. (Aye/Sg)
Comments 1