Jakarta, Suaragong – Minyak makan merah digadang-gadang bisa menggantikan minyak goreng kelapa sawit yang sudah ada. Minyak makan merah adalah produk yang ideal nan alami, non-GMO, bebas trans-fat, bebas PHO dan diproses pada suhu rendah sehingga minyak makan merah dapat dikonsumsi secara langsung maupun tidak langsung.
Harga minyak makan merah lebih terjangkau daripada minyak goreng pada umumnya. Maka dari itu dia yakin produk yang diproduksi langsung dari hasil petani kecil ini pasti bisa bersaing di pasar.
Namun dengan harga yang lebih murah dari Minyak Goreng Biasa minyak makan merah memiliki kelemahan jika dikonsumsi secara langsung yakni dapat menimbulkan rasa getir dan bau yang masih tercium, serta warnanya yang merah pekat. Walau terdapat kandungan karotenoid dan melalui proses pemucatan seperti minyak goreng pada umumnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung meresmikan pabrik minyak merah tersebut di Deli Serdang, Sumatera Utara. Pabrik yang diresmikan Jokowi adalah Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau yang dikelola melalui kemitraan antara Koperasi Pujakesuma dengan PT PTPN II. Pabrik ini merupakan yang pertama berdiri di Indonesia.
Pabrik yang telah melakukan penerapan hilirisasi. Petani tidak perlu lagi menjual tandan buah segar (TBS) dari kelapa sawit secara mentah-mentah, namun petani bisa mengerahkan TBS ke pabrik ini kemudian dijadikan minyak yang memiliki nilai tambah. Jokowi memaparkan Indonesia memiliki 15,3 juta hektare kebun kelapa sawit dan 40,5% di antaranya adalah milik petani. Artinya ada 6,2 juta hektare kebun kelapa sawit adalah milik petani.
Pabrik minyak makan merah ini, kata Jokowi akan memberikan nilai tambah besar bagi para petani sawit. Pabrik minyak makan merah di Deli Serdang mampu mengolah 10 ton minyak sawit setiap hari dan bisa menghasilkan minyak makan merah kurang lebih 7 ton. ( ind/man)
Comments 1