Suaragong.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini menyoroti maraknya penggunaan layanan paylater di kalangan generasi muda yang berpotensi meningkatkan jumlah utang. Kemudahan akses dan promo menarik yang ditawarkan oleh berbagai platform membuat banyak anak muda tergiur untuk menggunakan layanan ini tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang.
Baca Juga : Gaes !!! OJK Tindak Tegas Aktivitas Keuangan Ilegal, Edukasi Keuangan Jadi Prioritas
Mengapa Paylater Menjadi Perhatian?
- Kemudahan Akses: Layanan paylater dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi smartphone, tanpa perlu melalui proses verifikasi yang rumit. Hal ini membuat banyak orang, terutama generasi muda, tergoda untuk menggunakannya.
- Promo Menarik: Berbagai promo menarik seperti bunga 0% atau cicilan tanpa bunga membuat paylater semakin menarik. Namun, promo tersebut seringkali memiliki syarat dan ketentuan yang tidak dipahami dengan baik oleh pengguna.
- Gaya Hidup Konsumtif: Generasi muda saat ini cenderung memiliki gaya hidup konsumtif dan ingin memiliki segala sesuatu yang sedang tren. Paylater memberikan fasilitas untuk memenuhi keinginan tersebut secara instan, tanpa perlu menabung terlebih dahulu.
Dampak Negatif Paylater bagi Generasi Muda
- Beban Utang: Penggunaan paylater yang tidak bijak dapat menyebabkan beban utang yang semakin menumpuk. Jika tidak dikelola dengan baik, utang ini dapat menjadi beban finansial yang berat di masa depan.
- Menurunnya Kualitas Kredit: Tunggakan pembayaran paylater dapat berdampak negatif pada skor kredit individu. Hal ini akan menyulitkan seseorang untuk mendapatkan pinjaman di masa depan, seperti untuk membeli rumah atau mobil.
- Kecanduan Konsumtif: Penggunaan paylater dapat memicu perilaku konsumtif yang berlebihan. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan finansial jangka panjang.
Apa yang Harus Dilakukan?
- Meningkatkan Literasi Keuangan: OJK dan lembaga terkait perlu meningkatkan literasi keuangan masyarakat, terutama generasi muda, agar lebih memahami risiko penggunaan layanan paylater.
- Regulasi yang Lebih Ketat: Pemerintah perlu mempertimbangkan untuk membuat regulasi yang lebih ketat terkait penggunaan paylater, seperti batasan jumlah pinjaman dan persyaratan yang lebih ketat untuk mendapatkan layanan ini.
- Tanggung Jawab Pribadi: Masyarakat, terutama generasi muda, perlu lebih bijak dalam menggunakan layanan paylater. Hindari menggunakan paylater untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan dan selalu bayar tagihan tepat waktu.
Layanan paylater memang menawarkan kemudahan dalam bertransaksi, namun perlu diingat bahwa kemudahan ini juga membawa risiko. Generasi muda harus lebih bijak dalam menggunakan layanan ini agar tidak terjebak dalam lingkaran utang. Pemerintah dan lembaga terkait juga perlu mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi konsumen dari risiko yang terkait dengan penggunaan paylater.
Baca Juga : Gaes !!! PayLater di Kalangan Anak Muda Didominasi Laki-Laki
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).