Suaragong.com – Dalam debat publik Pilkada kedua, Paslon 2, Indah Yudha, menyampaikan visi dan kebijakan untuk mengatasi masalah stunting di Kabupaten Lumajang. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia 2022, angka prevalensi stunting di Lumajang mencapai 23,8%, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 21,6%. Kondisi ini membuat kelompok masyarakat berpenghasilan rendah menjadi rentan terhadap masalah kekurangan gizi, khususnya bagi ibu hamil dan anak-anak.
Tanggapan Calon Wakil Bupati Paslon 2
Calon Wakil Bupati Yudha menegaskan bahwa mengatasi stunting bukan hanya masalah pertumbuhan tubuh yang terhambat, tetapi juga perkembangan otak anak yang terganggu. Untuk itu, Yudha mengusulkan sejumlah langkah konkret dalam upaya promotif, preventif, dan kuratif.
“Langkah pertama adalah meningkatkan pemberian gizi dan vitamin kepada ibu hamil dan ibu menyusui yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah. Kami akan menambah anggaran posyandu, yang semula 10 juta rupiah, menjadi 18 juta rupiah per tahun untuk mendukung program-program tersebut,” ujar Yudha dalam debat.
Selain itu, Yudha juga memperkenalkan program “Ibu Melahirkan Gratis” untuk mengurangi beban biaya yang ditanggung ibu hamil, agar dana tersebut bisa dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan anak. Dengan program ini, diharapkan ibu tidak perlu khawatir mengenai biaya persalinan dan dapat lebih fokus pada pemenuhan gizi yang baik.
Tanggapan Calon Bupati Paslon 2
Bunda Indah, yang juga menjawab pertanyaan terkait stunting, menekankan pentingnya peran Posyandu dalam mengatasi masalah ini. “Posyandu adalah tempat yang sangat penting untuk memantau kondisi kesehatan ibu hamil, balita, dan lansia. Kami akan meningkatkan dana dan fasilitas Posyandu agar dapat berfungsi lebih maksimal dalam mencegah stunting,” tambah Indah.
Paslon 2 juga mengusulkan pendekatan kuratif untuk anak-anak yang sudah mengalami stunting. Indah menyarankan agar semua rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, menyediakan ruang khusus untuk merawat anak-anak stunting dan memberikan layanan gizi gratis selama 6 bulan. Anak-anak yang dirawat akan diberikan gizi yang baik, seperti telur dan susu, serta dipantau perkembangan kesehatannya di Posyandu.
Tanggapan Pertanyaan Dari Paslon 1
Menanggapi pertanyaan dari Paslon 1 mengenai digitalisasi, Indah Yudha mengusulkan penggunaan aplikasi digital untuk meningkatkan layanan kesehatan. “Dengan digitalisasi, masyarakat dapat melaporkan kondisi kesehatannya, baik itu ibu hamil maupun lansia, melalui aplikasi. Posyandu dan puskesmas akan merespons laporan tersebut dengan cepat, bahkan bisa melakukan kunjungan rumah jika diperlukan,” jelas Indah.
Program-program ini merupakan bagian dari upaya Paslon 2 untuk memperkuat pelayanan kesehatan dan mencegah stunting di Kabupaten Lumajang. Paslon berupaya menggunakan pendekatan yang lebih modern dan menyeluruh melalui digitalisasi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan kebijakan yang komprehensif ini, Paslon Indah Yudha berharap dapat menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Lumajang, terutama di kalangan kelompok rentan.
Baca Juga : Gaes !!! Paslon Indah – Yudha Paparkan Strategi Pelestarian Budaya
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).