Batu, Suaragong – Menanggapi rencana akan dipindahkan pada pekan ini, pedagang Pasar Pagi di Stadion Brantas Batu pertanyakan sarana dan prasarana (Sarpras) sebelum mereka dipindahkan pekan ini ke Pasar Induk Among Tani oleh Diskumdag Kota Batu.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pasar Pagi, Rubianto, jika dirinya masih merasa kurang setuju dan keberatan jika tidak ada kejelasan terkait sarpras dari Diskumdag. Para pedagang berkeingina dinas bisa menyediakan sarpras terutama atap agar ketika hujan tidak kehujanan dan tidak kepanasan.
“Apalagi rencana itu belum disampaikan ke kami (pedagang.red). Kapan kepastiannya dan bagaimana prosesnya. Kami tahunya rencana ini malah membaca dari media-media. Kalau penyampaian langsung belum pernah,” katanya, Senin (4/3/2024)
Sehingga, pernyataan tersebut membuat resah pedagang. Sebab, masih banyak sarana dan prasarana belum selesai pembahasan. Bahkan, para pedagang bertanya terus kepada dirinya kepastian kepindahan mereka.
“Terlebih momen satu Minggu menjelang puasa ini kan pas ramai-ramainya pasar atau panennya para pedagang. Jujur jika pindah di waktu itu kami kurang setuju, bahkan sampai sekarang persiapan oleh dinas juga belum terlihat di area pasar,” ujarnya.
Perlu diketahui, Diskumdag Kota Batu menargetkan PKL pasar pagi yang berjumlah 1.054 pedagang bisa pindah menjelang bulan Ramadhan. Sehingga nasib mereka tidak terkatung-katung dan Stadion Brantas bisa difungsikan kembali menjadi pusat olah raga seperti sedia kala.
Sebelumnya, Kepala Diskumdag Kota Batu, Aries Setiawan menargetkan pekan depan semua pedagang bisa pindah. Sekarang dinas tengah mempersiapkan dan mematangkan sarpras meliputi lampu penerangan dan meja lipat bukan dari bambu.
Nanti para pedagang akan menempati stan-stan yang sudah ditata dengan luas kurang lebih tiga meter. Para pedagang akan dikelompokkan sesuai zonasi misalnya daging, buah, sayur, dan lainnya. Tempatnya yaitu di bagian selatan pasar dan samping pasar sayur. (mf/man)