Suaragong.com – Pemerintah Kabupaten Lumajang menggelar workshop Sharing Learning Integrated Area Development (IAD) di Ruang Narrarya Kirana, Kantor Bupati Lumajang, pada Senin (04/11/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Garut dan Kabupaten Madiun, dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pengambil kebijakan dalam bidang perhutanan sosial.
Baca Juga : Gaes !!! Menteri Kehutanan Kunjungi Lumajang: Tinjau Pengelolaan Perhutanan Sosial Terpadu di Desa Burno
Tanggapan Pj Bupati Lumajang
Pj. Bupati Lumajang, Bunda Yuyun, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antar daerah untuk saling berbagi pengalaman dan belajar dalam pengelolaan perhutanan sosial. “Kita saling sharing dan belajar, mungkin yang sudah kami lakukan belum dilakukan oleh Garut dan Madiun begitu pula sebaliknya, menjadikan daerah masing-masing saling tumbuh dan kuat, sinergi ini yang kita butuhkan dalam pengelolaan perhutanan sosial,” ujar Bunda Yuyun.
Menurut Pj. Bupati, kontribusi sektor pertanian, perikanan, dan perhutanan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lumajang mencapai 32,8%. Hal itu menjadikannya daerah yang sangat potensial untuk mengembangkan konsep perhutanan sosial. Selain itu, luas kawasan hutan di Kabupaten Lumajang mencapai sekitar 179 ribu hektar, yang turut mendukung implementasi perhutanan sosial.
Lebih lanjut, Bunda Yuyun menjelaskan bahwa perhutanan sosial tidak hanya berfungsi sebagai penyangga kelestarian ekosistem, tetapi juga memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Salah satu contoh keberhasilan penerapan perhutanan sosial dapat ditemukan di wilayah Senduro. Di mana Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) mengelola kawasan hutan untuk menghasilkan berbagai komoditas unggulan seperti pisang, kapulaga, talas, serta pusat produksi susu kambing dan sapi. Hasilnya, produk-produk tersebut telah berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
“Sekarang wilayah hutan bukan hanya penyangga kelestarian dan ekosistem, tapi juga mampu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat melalui perhutanan sosial,” paparnya.
Pj. Bupati juga menambahkan bahwa hasil pemanfaatan perhutanan sosial di Lumajang turut mendukung program nasional makan siang bergizi gratis. Program yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia. “Kami mendukung program makan bergizi gratis karena kami memiliki berbagai komoditas seperti pisang, jeruk, talas, dan susu, yang semuanya berasal dari kawasan hutan di Lumajang,” ungkap Bunda Yuyun.
Tanggapan Kepala Balai Perhutanan Sosial
Sementara itu, Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Jawa, Danang Kuncara Sakti. Ia menjelaskan bahwa Integrated Area Development (IAD) adalah suatu pendekatan pengembangan wilayah berbasis perhutanan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan skala ekonomi dan nilai tambah produk lokal, serta memperkuat kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam.
“Workshop ini menjadi momen yang sangat baik untuk bertukar informasi dan pengalaman antara Kabupaten Garut, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Lumajang. Dalam upaya mendorong pengelolaan perhutanan sosial yang berkelanjutan,” ujar Danang.
Danang berharap, dengan adanya workshop ini. Kabupaten Garut dan Madiun dapat segera mengikuti keberhasilan yang telah dicapai oleh Kabupaten Lumajang dalam pengembangan IAD. Sehingga dapat mempercepat penyusunan dan implementasi IAD di kedua kabupaten tersebut.
“Dengan sinergi yang baik, kita berharap pengelolaan perhutanan sosial di masing-masing daerah dapat berkembang lebih optimal,” pungkasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar daerah dalam mengelola perhutanan sosial, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Baca juga : Gaes !!! Pemerintah Kabupaten Lumajang Intensifkan Upaya Pencegahan Banjir di Musim Hujan
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).