Suaragong.com – Pemerintah Kabupaten Lumajang bersama masyarakat menggelar gerakan massal untuk memberantas hama tikus yang mengancam produksi pertanian. Upaya ini dilakukan untuk melindungi hasil panen petani dan menjaga ketahanan pangan daerah.
Baca Juga : Gaes !!! Hama Tikus Menyerang Pertanian di Lumajang
Tanggapan Koordinator POPT
Koordinator POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) Kabupaten Lumajang, Bapak Matkasan. Ia menginformasikan bahwa sepanjang bulan Agustus, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian telah melaksanakan program pengendalian tikus secara intensif di 15 kecamatan yang terdampak.
Kegiatan pengendalian hama tikus meliputi pemasangan Rumah Burung Hantu untuk menarik predator alami, pemberian umpan beracun pada lubang-lubang tikus, serta pengasapan untuk mengusir tikus dari sarangnya. Di 15 lokasi kelompok tani, akan diadakan kegiatan pengendalian hama tikus secara besar-besaran mulai tanggal 8 Agustus
Serangan hama tikus dapat mengancam keberhasilan panen jika tidak segera diatasi. Oleh karena itu, diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah, petugas perlindungan tanaman, pemangku kepentingan lainnya, dan petani untuk melakukan upaya pengendalian hama tikus secara berkelanjutan.
Pak Matkasan menjelaskan bahwa untuk mengatasi masalah tikus, kita perlu melakukan berbagai upaya. Upaya tersebut seperti menanam padi secara bersamaan, menjaga kebersihan lingkungan, memanfaatkan predator alami seperti burung hantu, serta melakukan tindakan pengendalian yang cepat dan efektif saat terjadi serangan, baik dengan cara gropyokan maupun fumigasi
Antisipasi Pengendalian Hama Tikus
Menurut Pak Matkasan, serangan tikus disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut di antaranya pola tanam yang tidak serempak dan kondisi sanitasi lingkungan yang mendukung perkembangbiakan tikus.
Menurut beliau, kondisi pematang sawah yang kotor, banyaknya tanaman rumput gajah, dan topografi yang berbatu menjadi beberapa faktor yang menyebabkan masalah tersebut.
Ia menjelaskan bahwa salah satu metode efektif dalam pengendalian tikus yang ramah lingkungan adalah dengan memanfaatkan predator alami seperti burung hantu. Burung hantu dapat membunuh hingga 10 tikus dalam semalam. Karena burung hantu tidak dapat membuat sarang sendiri, perlu disediakan rubuha sebagai tempat berteduh dan berkembang biak.
Salah satu metode yang efektif adalah memanfaatkan burung hantu sebagai predator alami. Namun, karena burung hantu tidak dapat membuat sarangnya sendiri, diperlukan pemasangan rumah burung hantu. Penggunaan burung hantu terbukti efektif karena mereka aktif di malam hari; satu burung hantu dapat memangsa 1-3 tikus, dan bisa membunuh atau membawa pulang antara 5-10 tikus.
Baca Juga : Gaes !!! Pemkab Lumajang Hukum ASN yang ikut Judi Online
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).
Comments 1