Batu, Suara Gong. Pemerintah Kota Batu melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Informasi Geospasial (BIG), terkait penyelenggaraan, pengembangan dan pemanfaatan data dan informasi geospasial di Kota Batu, di Rupatama Lt. 5 Balaikota Among Tani, Selasa (13/06/2023).
Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama Badan Informasi Geospasial terhadap Pemkot Batu, sehingga Kota Batu memiliki informasi geospasial yang dapat mempermudah pelayanan Pemkot Batu karena mengacu dengan peta yang sama.
Kepala Badan Informasi Geospasial, Aris Marfai, mengatakan, Badan Informasi Geospasial terus mendorong dalam penyelenggaraan informasi geospasial kepada pemerintah kota/kabupaten untuk tumbuh dan lebih berkembang.
“Yang penting adalah simpul jaringannya. Dengan begitu, Kota Batu bisa menggunakan informasi geospasial untuk berbagai penyelenggaraan pemerintahan dan layanan kepada masyarakat,” ujar Aris Marfai.
Ketersediaan informasi geospasial yang akurat akan memberikan keputusan yang tepat, efisien, efektif dan komunikatif. Untuk mendapat informasi yang tepat maka dibutuhkan data-data yang akurat. Jenis data geospasial yang sering ditemukan diantaranya garis pantai hipsografi perairan, nama rupa bumi, batas wilayah, transportasi, fasilitas umum serta penutup lahan.
Aries Agung Paewai menyampaikan bahwa dengan geospasial, pemerintah Kota Batu bisa mendapatkan informasi untuk konflik tata ruang, perencanaan RTRW dan rencana perkembangan wilayah yang lebih valid.
“Jangan sampai Kota Batu menjadi Kota Beton, karena potensi Kota Batu ada di alamnya,” kata Aries Agung Paewai. Aries Agung Paewai berharap nantinya ada perkembangan SDM tenaga ahli terkait geospasial di lingkungan Pemkot Batu.
“Dengan kerjasama ini, kita bisa memberikan pendidikan dan pelatihan SDM terkait geospasial di lingkungan Pemerintah Kota Batu. Nantinya, SDM tersebut akan menjadi tenaga fungsional di Kota Batu,” pungkas Aries Agung Paewai. (mf/man)