Devi berharap agar para pecinta alam memahami pentingnya penutupan ini demi keselamatan dan pemulihan lingkungan kawasan Gunung Arjuno-Welirang. “Kami harapkan semua pecinta alam atau para pendaki yang ingin ke Gunung Arjuno-Welirang dapat memahami dan mengerti bahwa penutupan ini demi kebaikan bersama dan untuk pemulihan ekosistem,” ujar Devi. Pembukaan kembali jalur pendakian akan disesuaikan dengan kondisi cuaca pada tahun 2025.
Sekilas Profil Gunung Arjuno-Welirang
Gunung Arjuno (3.339 meter) dan Gunung Welirang (3.156 meter) merupakan dua puncak gunung berapi yang saling berdekatan dan berada di bawah pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo di Jawa Timur. Gunung ini terkenal dengan keindahan alamnya, keragaman flora dan fauna, serta berbagai jalur pendakian menantang yang menawarkan pengalaman berkesan bagi pendaki.
Jalur Pendakian Populer
Beberapa jalur pendakian populer, antara lain:
- Jalur Tretes (Pasuruan) – Jalur ini mengarah ke Gunung Welirang dan banyak diminati karena pemandangan puncaknya yang indah dan tantangan medannya.
- Jalur Lawang (Malang) – Jalur yang umumnya dipilih untuk mencapai puncak Arjuno, dikenal memiliki rute yang cukup terjal dan panjang.
- Jalur Batu (Batu) – Jalur ini menantang, tetapi memiliki panorama yang menakjubkan dan berbagai situs bersejarah seperti situs candi dan arca.
Keanekaragaman Flora dan Fauna
Kawasan ini dihuni berbagai spesies flora dan fauna endemik Jawa. Tumbuhan khas yang tumbuh di lereng Arjuno-Welirang termasuk berbagai jenis anggrek, edelweiss, dan tumbuhan hutan tropis pegunungan. Fauna yang bisa ditemui meliputi lutung jawa, macan tutul, elang jawa, dan berbagai jenis burung.
Kawah dan Aktivitas Vulkanik
Di Gunung Welirang terdapat aktivitas vulkanik berupa kawah belerang yang aktif, sementara Gunung Arjuno dianggap lebih “tidur.” Kawah ini juga menjadi daya tarik tersendiri, di mana belerang sering diambil oleh para penambang lokal. Kedua gunung ini menyimpan potensi geologi penting dan menjadi bagian dari Cagar Biosfer Bromo Tengger Semeru-Arjuno.
Penutupan ini merupakan langkah penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memastikan keselamatan bagi semua pihak di tengah kondisi cuaca yang ekstrem di musim hujan. (Aye/Sg)
Baca Juga : Gaes !!! BPBD Jatim Salurkan 15 Ribu Liter Air Bersih di Gunung Putri Situbondo