Gaes !!! Penggagas Pulau Singo Edan Di NTT Berpulang, Siapa Dia?
Share

Malang, Suara Gong. Dikenal sebagai salah satu sosok yang menggagas nama pulau singo edan di NTT, Komandan lantamal VII Brigjen Marinir (Purn) Siswoyo Hari Santoso meninggal dunia pada Minggu (23/07). Beliau wafat usai menjalani perawatan sejak 17 Juli 2023 lalu di Paviliun Melati RSAL Dr. Mintoharjo.
Wafatnya beliau ini dikonfirmasi langsung oleh sahabat baik beliau, Ade ‘dKross’ Herawanto. Sebagai sahabat almarhum Ade memberikan belasungkawanya kepada Pembina Arema Batavia tersebut.
“Saat ini Arema sedang berduka, salah satu Pembina Arema Batavia yaitu Komandan lantamal VII Brigjen Marinir (Purn) Siswoyo Hari Santoso meninggal dunia pada Minggu (23/07)” ungkap Sam Ade, sapaan akrabnya.
Ade juga menambahkan bahwa almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Bahagia (TMB) Pondok Aren Tangerang, dimana beberapa waktu terakhir ini almarhum memang sudah tinggal di Jakarta.
Baca Juga : Gaes !!! Jangan Takut Makan Nanas, Perih di Mulut Ini Solusinya!
“Kami menyampaikan duka cita sangat mendalam. Semoga cak Sis mendapatkan tempat terbaik disisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan dapat tabah ditinggalkan sosok yang sangat dicintai” tambahnya.
Disamping ucapan belasungkawa, Sam Ade juga menceritakan jasa besar beliau didunia militer dan persepakbola khususnya Arema sendiri. Cak Sis sendiri telah dikenal arek-arek Malang sejak menjabat menjadi Danlantamal VII, dimana Cak Sis ikut menggagas penamaan pulau Singo Edan yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pulau Singo Edan diresmikan oleh Gubernur NTT, Frans Lebu Raya yang saat itu sedang berkunjung ke Kota Malang. Kunjungan tersebut kemudian disambut baik oleh d’Kross yang sedang mengemban misi damai di bumi Loro Sae, Flores.
Kedatangan mereka dari Kota Malang adalah untuk menjelaskan misi perdamaian terkait kondisi di Malang pasca perkelahian antar kelompok mahasiswa antar pulau serta warga yang berujung korban jiwa. Keberadaan Brigjend Marinir Siswoyo dalam pertemuan antara d’Kross Community dengan Gubernur NTT saat itu adalah sebagai mediator.
“Cak Sis saat itu menjadi mediator dalam pertemuan damai tersebut, kemudian mengusulkan nama Singo Edan menjadi nama salah satu pulau terluar Indonesia tersebut. Tentunya ini disambut baik oleh Gubernur NTT, Frans Lebu Raya” tutur Sam Ade, saat mengenang jasa Cak Sis.
Ide tersebut diusulkan Brigjen Marinir (Purn) Siswoyo setelah melihat banyaknya pulau-pulau terluar Indonesia yang rawan pencaplokan oleh negara tetangga, Timor Timur dan Australia. Dimana diharapkan pemberian nama tersebut bisa mengurangi kemungkinan terburuk dimasa yang akan datang.
Pemberian nama Singo Edan kepada pulau yang ada di garis depan NKRI disambut baik dan dijadikan salah satu momen bersejarah oleh Sam Ade. Dimana dengan adanya Pulau Singo Edan maka membuktikan jika Arema ada dimana-mana, pulau Singo Edan ini adalah salah satu kenangan dari Cak Sis kepada Arema.
Gaes! Suaragong turut berduka cita atas meninggalnya Brigjen Marinir (Purn) Siswoyo, semoga keluarga yang ditinggalkan dapat tabah. Semoga jasa-jasa beliau dapat bermanfaat untuk masyarakat! (bil/man)