Gaes !!! Perbedaan Deflasi Sekarang Dengan Yang Terjadi di Tahun 1998
Share

Suaragong.com – Mari kita bedah perbedaan deflasi yang terjadi sekarang dengan deflasi pada tahun 1998. Meskipun keduanya sama-sama mengalami penurunan tingkat harga secara umum, namun terdapat beberapa faktor penyebab dan dampak yang berbeda.
Baca Juga : Gaes !!! Deflasi: Ancaman Tersembunyi di Balik Penurunan Harga
Kejadian Deflasi Tahun 1998
- Penyebab Utama: Krisis moneter Asia yang melanda Indonesia. Krisis ini menyebabkan nilai tukar rupiah anjlok, inflasi tinggi, dan kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian menurun drastis. Akibatnya, permintaan masyarakat akan barang dan jasa menurun tajam, yang kemudian memicu deflasi.
- Karakteristik: Deflasi tahun 1998 bersifat mendadak dan dalam, disertai dengan kontraksi ekonomi yang signifikan.
- Dampak: Dampak deflasi tahun 1998 sangat buruk bagi perekonomian Indonesia. Selain menyebabkan penurunan produksi dan pendapatan, deflasi juga memicu meningkatnya utang perusahaan, gagal bayar, dan meningkatnya jumlah pengangguran.
Deflasi Tahun 2024
- Penyebab Utama: Beberapa faktor yang menyebabkan deflasi tahun 2024, antara lain:
- Penurunan harga komoditas global: Harga minyak dan beberapa komoditas lainnya mengalami penurunan, yang berdampak pada penurunan harga barang di dalam negeri.
- Permintaan yang lemah: Pandemi COVID-19 yang lalu telah menyebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat, sehingga permintaan terhadap beberapa barang dan jasa menjadi lebih rendah.
- Peningkatan produksi: Beberapa sektor produksi mengalami peningkatan produksi, sementara permintaan tidak sebanding, sehingga terjadi kelebihan pasokan dan mendorong penurunan harga.
- Karakteristik: Deflasi tahun 2024 cenderung lebih gradual dan terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama.
- Dampak: Dampak deflasi tahun 2024 belum seburuk tahun 1998, namun tetap perlu diwaspadai. Deflasi dapat menyebabkan penurunan daya beli masyarakat, melambatnya pertumbuhan ekonomi, dan mendorong perusahaan menunda investasi.
Kejadian Deflasi belum tentu selalu buruk. Dalam beberapa kasus, deflasi dapat menjadi pertanda bahwa perekonomian sedang mengalami efisiensi.
Namun, deflasi yang berkepanjangan dapat menjadi masalah. Jika deflasi menyebabkan penurunan daya beli masyarakat secara signifikan, maka dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Meskipun keduanya sama-sama mengalami deflasi, namun penyebab dan dampak perbedaan deflasi tahun 1998 dan 2024 sangat berbeda. Deflasi tahun 1998 merupakan akibat dari krisis ekonomi yang lebih luas, sedangkan deflasi tahun 2024 lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor global dan domestik yang lebih spesifik.
Baca Juga : Gaes !!! Deflasi Ekonomi Kota Malang
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).