Malang, Suaragong – Pada Kamis lalu, tertanggal (4/7/2024). Penjabat (PJ) Wali Kota Malang yaitu wahyu hidayat terjun langsung ke beberapa kios dua lokasi kios pupuk Subsidi di wilayah Kedungkandang. Ternyata beliau sedang memeriksa dan mengawasi bagaimana ketersediaan serta distribusi dari pupuk bersubsidi oleh pemerintah. Pada pengawasannya kali ini menyasar Gudang KUD Subur dan Kios Pupuk Anugrah Tani Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.
Tim TPID dan KP3
PJ Walikota Malang tidak sendiri. Ditemani juga bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang dan Tim Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kota Malang. Kesemuanya berperan untuk melihat untuk memastikan stok pupuk sampai dengan distribusinya. Tim tersebut juga terdiri dari beberapa instansi lain seperti Kodim 0833 Kota Malang, Kejaksaan Negeri Malang, serta dari Poresta Malang Kota yang secara bersamaan melaksanakan tugas tim KP3 di Kota Malang.
“Tadi kita meninjau dua tempat, yang pertama KUD Subur, dan Kios Pupuk Anugrah Tani. Di KUD Subur ini menangani pupuk untuk tebu, kalau di Kios Pupuk Anugrah Tani ini menangani pupuk untuk pangan seperti padi, jagung dan cabai,” terang Wahyu saat ditemui di lokasi.
Persediaan Hingga Distribusi
Mulai dari Persediaan pupuk hingga pengawasan terhadap distribusinya pun menjadi agenda dari PJ Walikota malang bersama dengan Tim-Tim tersebut. Hal tersebut secara sengaja dilakukan untuk memastikan pupuk bersubsidi ini tepat sasaran Sampai kepada tingkat petani atau kelompok tani. Selain itu, bisa mendapatkan hargayang tepat sesuai HET pupuk bersubsidi yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Harapannya dengan langkah tersebut produktivitas petani dapat optimal sehingga kebutuhan pangan di Kota Malang dapat terpenuhi.
“Alhamdulillah di tahun 2024 ini untuk penambahan pupuk sudah lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2023. Dan untuk proses pembelian dan lain lain di dua lokasi ini cukup baik, yakni menggunakan aplikasi. Prosesnya memang agak panjang, baik untuk gapoktan dan petani, harus dicek kelengkapannya seperti identitas KTP, tanda tangan dan orangnya terdaftar dalam data penerima pupuk bersubsidi yang ditetapkan oleh Pemerintah dan masih memiliki alokasi. Karena ini terkait dengan pertanggung jawaban,” bebernya.
Penekanan Inflasi
Berdasarkan Pers Rilis Pemkot Malang. Penyediaan Stok pupuk subsidi ini juga bertujuan untuk meengendalikan inflasi di kota malang. Sekaligus sejalan dengan arahan Plt. Sekjen Kemendagri R.l Komjen Pol Drs. Tomsi Tohir Balaw M,Si. dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Rakor TPID) yang digelar secara virtual, Selasa (2/7/2024). Dimana disampaikan Terkait pengelolaan pupuk di Kota Malang, untuk alokasi pupuk tahun 2023 Urea 544 Ton dan NPK 470 Ton. Jumlah ini meningkat di tahun 2024 yakni Urea 526 Ton dan NPK 701 Ton.
“Ada beberapa hal juga yang disampaikan dalam peninjauan ini, harapannya ada penambahan meski kemarin sudah bertambah. Kemudian juga proses pembeliannya agar dipermudah, serta ada perbaikan sarana dan prasarana. Alhamdulillah dari hasil peninjauan secara keseluruhan baik, dari distributornya juga memberikan sesuai dengan yang sudah ditetapkan,” keterangannya. (Aye/Sg)
Comments 1