Gaes !!! Pompanisasi Masif Untuk Hadapi Kekeringan Panjang
Share

Jakarta, Suaragong – Diketahui saat ini indonesia mulai meengalami pergantian musim. Dari Musim penghujan menuju ke Musim kemarau yang dapat ditandai dari peningkatan dan perubahan suhu saat ini. Hal tersebut juga sudah di antisipasikan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Dimana mEntan Khawatir akan Krisis pangan yang bisa terjadi akibat Kemarau berkepanjangan. Maka dari itu Mentan menegaskan untuk menggencarkan pemasangan pompa (Pompanisasi) secara masif untuk mengantisipasi kekeringan panjang akibat gelombang panas dunia.
Antisipasi Krisis Pangan Akibat Kekeringan
“Saya selalu sampaikan bahwa sekarang kita perlu pompanisasi untuk memenuhi air dari sungai ke sawah. Mengapa? mustahil kita lolos dari krisis pangan kalau solusi cepat ini tidak kita lakukan. Ingat saat ini ada 50 negara yang mengalami kelaparan. Jangan sampai kita mengalami hal yang sama,” ujar Mentan di Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024.
Target Pemerintah
Selain itu Pemerintah juga menargetkan capaian Indonesia sebagai swasembada dan juga lumbung pangan dunia. Agar lebih cepat tercapai sekaligus menjadi antisipasi Kekeringan Panjang, Mentan menegaskan untuk berfokus kepada pemasangan pompanisasi, mencetak sawah hingga mentransformasi pertanian tradisional ke pertanian yang lebih modern.
“Dulu kita swasembada: 2017, 2019 dan 2020. Dan yang kita kerjakan ini adalah produk kebijakan serta kolaborasi bersama. Karena itu sejak awal saya masuk kabinet tekad saya mutlak harus swasembada,” katanya.
Pertanian juga menjadi salah satu perhatian dari presiden Joko Widodo sekaligus dilanjutkan oleh Presiden Kedepannya yaitu Prabowo Subianto. Di antaranya adalah penambahan alokasi pupuk hingga 100 persen serta keterlibatan TNI dalam memasang pompanisasi.
“Ada dua saja yang kita fokus kerjakan saat ini dan Insyaallah menggoncangkan dunia. Keduanya adalah padi dan jagung. kemudian kita juga bersyukur pada Presiden karena kita memiliki 61 waduk yang bisa mendukung cetak sawah. Ini kita harus ada kolaborasi bersama,” katanya.
Menarik Minat Anak Muda
Mentan Juga menggagaskan pertanian yaang lebih moderen agar menarik perhatian generasi-generasi muda. Salah satu Contohnya adalah dengan menghadirkan penggunaan teknologi canggih antaranya seperti drone, remote control, combine harvester serta deretan mesin canggih lainnya.
“Kami bangun pertanian modern dengan tujuan menekan biaya produksi hingga 50 persen. Dengan begitu generasi kita masuk ke pertanian karena ada remote control dan teknologi canggih lainnya. Kita bangun 10 ribu hektare di Jabar, 10 ribu di Jateng dan seterusnya. Semua menggunakan teknologi dan mekanisasi,” jelasnya.