Suaragong.com – Qatar mengumumkan penundaan perundingan gencatan senjata di Gaza, dengan alasan Israel dan Hamas belum menunjukkan keseriusan dalam mengakhiri perang yang telah berlangsung berbulan-bulan. Negara Teluk ini, bersama dengan Amerika Serikat (AS) dan Mesir, telah terlibat dalam mediasi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata. Kesepakatan gencatan senjata yang mencakup pembebasan sandera dan tahanan, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari, dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu (9/11/2024). Ia menjelaskan bahwa Qatar telah memberi tahu kedua belah pihak, Israel dan Hamas, pada bulan lalu bahwa mereka akan menangguhkan mediasi setelah hampir setahun gagal mencapai kesepakatan.
“Qatar memberi tahu para pihak 10 hari lalu, selama upaya terakhir untuk mencapai kesepakatan, bahwa Qatar akan menghentikan upaya mediasi antara Hamas dan Israel jika kesepakatan tidak tercapai dalam putaran tersebut,” kata Al Ansari.
Baca Juga : Gaes !!! Krisis Medis di Gaza Utara, WHO Peringatkan Keterbatasan Akses & Kekurangan Obat
Qatar Menunggu Tanda Keseriusan Dari Pihak yang Bertikai
Al Ansari menegaskan bahwa Qatar siap melanjutkan upaya gencatan senjata hanya jika Israel dan Hamas menunjukkan keinginan dan keseriusan untuk mengakhiri perang brutal yang telah menewaskan ribuan warga sipil di Gaza dan Israel.
Qatar juga membantah laporan yang beredar mengenai pemindahan atau pengusiran Hamas dari negara tersebut. Qatar telah menjadi tuan rumah bagi kantor politik Hamas selama lebih dari satu dekade, dengan tujuan menjadi saluran komunikasi untuk mediasi antara kelompok Palestina tersebut dan pihak Israel. Al Ansari menyatakan bahwa kantor tersebut telah berperan dalam mencapai beberapa gencatan senjata sebelumnya.
Mediasi Gagal Setelah Setahun Berjalan
Sebelumnya, seorang sumber diplomatik mengatakan kepada media AFP bahwa Qatar terpaksa menarik diri dari proses perundingan. Alasannya adalah kegagalan kedua belah pihak untuk menegosiasikan kesepakatan dengan itikad baik. “Qatar memberi tahu Israel dan Hamas bahwa selama tidak ada kemauan untuk menegosiasikan kesepakatan, mereka tidak dapat melanjutkan mediasi,” ungkap sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
Akibatnya, kantor politik Hamas di Qatar tidak lagi menjalankan tujuannya, kata sumber tersebut.
Kesulitan Gencatan Senjata di Tengah Ketegangan
Upaya Qatar untuk mediasi ini dimulai setelah agresi militer Israel di Gaza, yang telah menyebabkan kerusakan besar dan korban jiwa. Ketegangan antara Israel dan kelompok militan Hamas, yang menguasai Gaza, terus memanas sejak Oktober 2023. Israel menuduh Hamas melakukan serangan terhadap warga sipil Israel. Sementara Hamas dan kelompok lain menuduh Israel melakukan serangan udara dan darat yang menghancurkan infrastruktur Gaza dan menewaskan ribuan orang, termasuk banyak warga sipil.
Meski Qatar mengumumkan penundaan mediasi, ketegangan di Gaza dan wilayah sekitarnya masih jauh dari reda. Banyak pihak internasional terus mendesak agar dilakukan gencatan senjata yang adil dan berkelanjutan.
Baca Juga : Gaes !!! Israel Berhasil Membunuh Pemimpin Hizbullah, Tanggapan Internasional
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).