Malang, Suara Gong
Ratusan calon jamaah haji (CJH) Kabupaten Malang yang masuk kuota keberangkatan tahun ini dipastikan gagal berangkat. Hal itu disebabkan belum melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) setelah ada perpanjangan waktu hingga dua kali. Dari rekapan yang ada, sekitar 751 CJH hingga Kamis (18/5/2023) belum melunasi pembayaran.“Sudah dua kali perpanjangan, pertama dari tanggal 5 Mei sampai 12 Mei. Lalu diperpanjang lagi dari tanggal 12 Mei hingga 19 Mei,” jelas Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) ABD Salam melalui Staf Haji Ramdhani saat ditemui di Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang.
Jika belum bisa melunasi tahun ini, otomatis pemberangkatannya bakal ditunda tahun depan. Dalam kesempatan yang sama, Ramdhani mengatakan, hingga saat ini, jamaah haji Kabupaten Malang yang melunasi Bipih sebanyak 1780 rang. Tersisa 751 CJH yang masih belum lunas.
“Walaupun begitu kami tidak bisa menekannya. Karena itu hak setiap jamaah mau melunasi apa tidak,” jelasnya.Cuma, saat ditanyakan alasan jamaah tidak melunasi Bipih dikatakan Ramdhani bukan terkendala persoalan finansial, melainkan tidak bisanya mengajukan pendampingan.
“Kan saat ini ada haji preoritas khusus lansia, mereka diberangkatkan terlebih dahulu, sedangkan waktu mendaftar dia bersama anak atau istrinya, lalu karena si suami ini sudah tua maka mendapat jatah berangkat duluan, tidak berangkat bareng,” katanya.Sehingga dia tidak mendapat pendampingan keluarga. Oleh sebab itu banyak CJH memilih tidak melunasi tahun ini.
“Kalau tahun-tahun seblumnya bisa mengajukan pendampingan, saat ini tidak bisa, jadi itu kendalanya,” jelasnya.Oleh karena itu, Ramdhani melanjutkan, persoalan ini tidak bisa berbuat banyak tentang hal tersebut. Karena bukan kewenangannya “Kalau persoalan uang kayaknya aman. Karena mereka sudah mempersiapkan. Tinggal pendamping ini yang menjadi kendala mereka,” tutupnya. (nif/man)