SUARAGONG.COM – Catat Gaes!, Tepat pada 8 hingga 17 November 2024, ratusan pelukis dari berbagai penjuru tanah air akan kembali memamerkan karya-karya terbaik mereka. Di dalam Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) ke XIV, yang digelar di Balai Pemuda Surabaya. Event tahunan ini, yang diselenggarakan oleh Sanggar Merah Putih, menjadi ajang penting bagi seniman lukis untuk menunjukkan kreativitas dan estetikanya. Tahun ini, PSLI mengusung tema yang penuh makna, yaitu “Bagimu Negri”. Yang mana mencerminkan semangat seni dalam menjaga keseimbangan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Gairah Seniman Pelukir Untuk Tetap Berkarya di Tengah Tantangan Ekonomi
M.Anis, sebagai inisiator PSLI, mengungkapkan bahwa meski gairah seniman untuk berkarya tetap tinggi. Respons pasar terhadap seni lukis belum sebanding dengan semangat tersebut. Kondisi perekonomian yang masih terpengaruh dampak pandemi dan situasi politik yang semakin memanas menjelang Pilpres dan Pilkada. Membuat antusiasme masyarakat terhadap seni sedikit teredam.
“Keadaan ekonomi yang belum stabil memang berpengaruh. Banyak orang fokus pada isu politik yang terus berkembang, sementara seni kadang tidak mendapat perhatian yang semestinya,” ujar Anis saat ditemui di Galeri Merah Putih, Balai Pemuda Surabaya, pada Selasa (5/11/2024).
Namun, meski ada tantangan, para pelukis tetap memilih untuk terus berkarya. Anis menekankan bahwa seniman tidak pernah mengeluh atau mencari perhatian melalui cara-cara yang hingar bingar seperti politisi. Mereka lebih memilih untuk berkarya dalam keheningan, dengan kesadaran penuh akan konsekuensi dari pilihan hidup mereka sebagai seniman.
Pasar Seni Lukis Indonesia XIV: Pertemuan Pelukis, Kolektor, dan Pecinta Seni
PSLI ke XIV tahun ini menjadi momen penting, bukan hanya untuk memamerkan karya seni, tetapi juga untuk mempererat hubungan antara pelukis, kolektor seni, pemilik galeri, dan masyarakat umum yang mencintai dunia seni. Event yang diikuti oleh sekitar 130 pelukis ini menawarkan beragam karya seni lukis yang mencerminkan beragam tema, teknik, dan keunikan dari seluruh penjuru Indonesia.
M.Anis menambahkan, PSLI merupakan ajang yang tidak hanya sebatas pameran, tetapi juga gerakan untuk menjaga keseimbangan ekosistem seni di Indonesia. Dengan tema “Bagimu Negri”, PSLI ke XIV berharap bisa memberikan kontribusi positif terhadap kehidupan sosial dan politik, serta mengingatkan akan pentingnya keberagaman seni dalam memperkuat identitas bangsa.
“Ini adalah gerakan. Kami ingin seni tetap hidup, terjaga, dan terus berkembang, meskipun dunia luar sering kali kurang memberi perhatian. Kami yakin akan selalu ada dukungan, baik dari pelukis, kolektor, maupun pemerintah,” tambahnya.
Seni Sebagai Jembatan Keseimbangan Sosial
Pasar Seni Lukis Indonesia juga diharapkan dapat menjadi media untuk menjaga keseimbangan sosial dan politik, terutama di tengah ketegangan menjelang pemilu. Menurut Anis, seni memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan yang mendalam tanpa harus terjebak dalam perdebatan politik yang panas.
“Tidak peduli apakah kami berdampak besar atau tidak, yang penting kami terus bergerak. Kami percaya seni memiliki kekuatan untuk membawa kedamaian dan kebijaksanaan. Terutama bagi mereka yang masih peduli dengan keindahan,” ujarnya.
Anis juga berharap Pemprov Jawa Timur dan pihak-pihak lain yang peduli terhadap seni dapat memberikan dukungan lebih besar lagi untuk acara ini. Dengan adanya dukungan tersebut, diharapkan event seperti PSLI dapat terus berkembang, memberikan dampak positif bagi perekonomian seni, serta menciptakan ruang bagi seniman untuk lebih dikenal dan dihargai oleh masyarakat luas. (Aye/Sg).
Baca Juga : Gaes !!! Kompetisi Jatim Junior Cybersecurity Competition 2024 Sukses Digelar di Jatim Digifest