Jakarta, Suaragong – Semenjak bocornya data Pusat Data Nasional (PDN) oleh serangan ransomware oleh hacker menjadikan beberapa layanan publik dari pemerintah tidak bisa terakses. Kejadian ini menjadi ketakutan besar khususnya bagi mahasiswa. Bagaimaana tidak panik?, Salah satu layanan yang terdampak adalah laman Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Tidak hanya itu, Terapat 47 domain layanan atau aplikasi di bidang pendidikan dan kebudayaan yang terganggu akibat serangaan ransomware yang menghilangkan berbagai data di PDN.
Hilangnya Data PDN
Dari pemantauannya, Akses kepada Domain KIP kuliaah tersebut yaitu : https://kip-kuliah.kemdikbud.go.id/ masih belum bisa diakses. Haal ini juga mengakibatkan 800 ribu data Calon Mahasiswa Penerima KIP-Kuliah hilang dirampas Hacker. Hal tersbeut juga di tanggapi oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf menyayangkan hilangnya data tersebut semenjak penyerangan PDN. “Saya sangat menyayangkan bahwa data bisa hilang dan ini tentu terkait dengan PDN yang saat ini sedang kena hack,” kata Dede kepada awak media, dikutip Minggu (3/6/2024) Lalu.
Hal ini juga menampakkan jika indonesia masih belum siap untuk menjalankan Big Data (Data Besar) yang terpusat. Hal ini disampaikan oleh Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf. Tidak hanya itu, Ia juga menyinggung wacana pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia menjadi hub-regional big data di Asia dan Pasifik. “Ketika pemerintah belum siap untuk melakukan keamanan data, maka rasanya belum siap juga kita untuk melakukan Big Data,” ujar Dede.
Data 800 Calon Mahasiswa Penerima KIP-kuliaah Hilang
Terlebih lagi tidak ada backup atas data 800 ribu Calon Mahasiswa penerima KIP-Kuliah tersebut. Beserta data lain para pelajar indonesia di 47 Domain Kemendikbudristek yang hilang begitu saja. Belum lagi data-data lain di berbagai kementerian-kementerian indonesia.
Perkembangan Digitalisasi juga harus beriringan dengan keamanan digital juga. Dede menambahkan jika ia menyesali Kemendikbudristek yang tidak melakukan backup data. Pasalnya, data-data tersebut melibatkan data jutaan siswa Indonesia. Terlebih lagi Data yang bersangkutan dengan hubungan kerjasama di bidang pendidikan dengan luar negeri. “Apalagi jika kita masih menggunakan server atau software yang sifatnya adalah bekerja sama dengan negara lain,” sambung dia.
“Bobolnya PDN membuat data 800 ribu calon mahasiswa pendaftar Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) ikut raib dan tak bisa balik, karena celakanya tak ada back up,” kata akun tersebut dikutip Jumat (28/6/2024) lalu.
Kelanjutan KIP-Kuliah
Dikarenakan Masalah PDN tersebut, Belum diketahui pasti bagaimana kelanjutan dari pelajar indonesia terkait data yang hilang tersbeut. dede mengungkapkan jika perkuliahan akan segera dibuka kembali. Belum tau pasti kapan tentang kepastian dari KIP-Kuliah itu.
“Gara-gara PDN diretas dan semua data pendaftar KIPK raib, pengumuman itu ditunda entah sampai kapan. Padahal masa perkuliahan baru akan segera dimulai,” tulis akun itu.
Namun Dari pihak Kemendikbudristek, meminta agar mahasiswa yang sudah mendaftar untuk bisa mengunggah kembali data-data pendaftaran Kartu Indonesia Pintar (KIP Kuliah) 2024. Unggah ulang dokumen KIP Kuliah 2024 sudah bisa dilakukan mulai tanggal 29 Juli 2024. Sekjen Kemendikbud Ristek Suharti mengatakan pihaknya berusaha mengembalikan link KIP kembali normal. (Aye/Sg)