SUARAGONG.COM – Dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-64, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) mengadakan Seminar Nasional. Dengan membawa bertema “Inovasi dan Resolusi Pertanian dalam Perspektif Kepemimpinan Jawa Timur”. Dilaksanakan pada Kamis, 31 Oktober 2024, di Gedung UB Sport Center. Seminar yang dimulai pukul 08.30 pagi ini. Dihadiri oleh akademisi, dosen, mahasiswa, dan para kandidat calon gubernur serta wakil gubernur Jawa Timur. Anataranya Diundang dalam Acara, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim nomor urut 1. Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak nomor urut 2. Dan terakhir Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans nomor urut 3.
Seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang inovasi dan tantangan pertanian di Jawa Timur, serta mendiskusikan bagaimana perspektif kepemimpinan dapat mendorong kemajuan sektor ini. Dalam sambutannya, pembukaan acara disampaikan oleh perwakilan Fakultas Pertanian UB yang menyoroti pentingnya sektor pertanian bagi ekonomi dan ketahanan pangan Jawa Timur.
Membedah Tantangan Pertanian Jawa Timur dalam Perspektif Global
Pemateri pertama dalam seminar ini menekankan bahwa sektor pertanian saat ini sering kali menjadi target eksploitasi serta sektor yang rentan terhadap limbah dari sektor lain. Beliau juga menggarisbawahi bahwa Jawa Timur memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan nasional dengan produksi komoditas unggulan seperti padi dan jagung. Namun, berbagai tantangan perlu dihadapi, seperti ketergantungan sektor pertanian pada musim, anggaran pemerintah untuk pupuk, serta modal dari BUMN bagi BULOG.
“Kita perlu mendobrak ketidaklogisan ini,” tegas pemateri. “Sebagai salah satu parameter pertanian nasional, Jawa Timur harus berinovasi agar dapat mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.”
Optimasi Pertanian dari Hulu ke Hilir Menjadi Kunci
Emil Elestianto Dardak, calon wakil gubernur Jawa Timur yang turut hadir, menyampaikan paparan tentang Jatim Agro. Ia menjelaskan bagaimana komoditas seperti tembakau serta pangan dan minuman mampu memberikan kontribusi besar pada ekonomi daerah. Menurut Emil, sektor pertanian di Jawa Timur memiliki kekuatan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, baik dari segi produksi jagung, padi, maupun hasil pertanian lainnya, menjadikan provinsi ini sebagai penyokong swasembada nasional.
“Optimalisasi sektor pertanian harus dimulai dari hulu ke hilir,” jelas Emil. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan berkelanjutan bagi para petani dan masyarakat dalam mencapai kesejahteraan pangan. Menurutnya, kerjasama yang baik antara semua pemangku kepentingan akan menjadi kunci keberhasilan.
Apresiasi untuk Generasi Muda dan Kolaborasi untuk Pertanian Berkelanjutan
Emil Dardak menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa Fakultas Pertanian UB atas minat dan dedikasinya dalam memajukan sektor pertanian. Ia menekankan pentingnya mendorong generasi muda untuk aktif dan berkontribusi dalam bidang ini, mengingat peran vital pertanian bagi ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi.
Selain itu, hadir pula Luluk Nur Hamidah yang turut memberikan dorongan kepada mahasiswa agar terus berorientasi di sektor pertanian. Ia mengakui bahwa pertanian di Jawa Timur merupakan sektor kuat dan potensial yang harus diberdayakan sepenuhnya. Dalam kesempatan ini, Luluk menekankan pentingnya memperhatikan kesejahteraan petani, peningkatan infrastruktur, serta akses yang lebih luas bagi para petani. Berbagai modernisasi yang menjangkau akademisi dan aktivis adalah bentuk kolaborasi hebat untuk meningkatkan daya saing.
Penekanan dan Mempertahankan Potensi Pertanian Jatim
Dari Pihak Bu Risma, Diwakili oleh Tim Pemenangnya. Penguatan Pertanian Juga di jadikan Visi Misi Kadidatnya. Dalam Penjelasannya, Pengutan Produksi hingga kesejahteraan pertanian menjadi Tinjauan Khusus. Terlebih lagi dari Pengalaman Bu risma. Secara Optimis meyakinkan akan kinerja 5 tahun kedepan. Menguraikan juga bahwa selain Swasembada Pangan, Jatim Juga harus mempertimbangkan Kedaulatan pangan dan Keberlanjutan anntinya.
Seminar yang berlangsung hingga pukul 14.00 ini diakhiri dengan pesan agar para mahasiswa dan akademisi terus mengembangkan inovasi demi kemajuan sektor pertanian di Jawa Timur. Dengan demikian, peringatan Dies Natalis ke-64 Fakultas Pertanian UB ini menjadi momentum untuk menyatukan visi, terutama dalam menyongsong masa depan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. (Aye/Sg).
Baca Juga : Gaes !!! Ngopi Bareng Milenial Ngawi, Bu Risma Optimis Pertanian Kian Diminati Pemuda