SUARAGONG.COM – Penyakit kista, meskipun sering dianggap sepele, dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan jika tidak ditangani dengan tepat. Kista adalah benjolan berisi cairan, udara, atau zat lain yang dapat terbentuk di berbagai bagian tubuh. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, namun lebih sering terjadi pada wanita, terutama di organ reproduksi.
Penyakit Kista : Ancaman Kesehatan yang Sering Diabaikan
Secara medis, kista dibagi menjadi beberapa jenis tergantung pada lokasi dan penyebabnya. Kista ovarium adalah yang paling umum dan sering kali menjadi perhatian utama dalam kesehatan reproduksi wanita. Kista ini terbentuk di ovarium dan biasanya terjadi selama siklus menstruasi. Meskipun sebagian besar kista ovarium bersifat jinak dan dapat hilang dengan sendirinya, ada juga kista yang dapat tumbuh besar, menyebabkan nyeri, dan mempengaruhi fungsi organ reproduksi.
Dr. Rina Kusuma, SpOG, seorang ahli kandungan. Ia menjelaskan bahwa kista ovarium dapat menjadi lebih berbahaya jika pecah atau menyebabkan torsi ovarium. Yang mana ovarium terpelintir dan menyebabkan aliran darah terganggu.
“Gejala seperti nyeri panggul yang parah, menstruasi yang tidak teratur, atau perut terasa penuh dan kembung, bisa menjadi tanda bahwa kista sudah membesar atau mengalami komplikasi,” jelas Dr. Rina.
Beberapa Jenis Penyakit Kista Lainnya
Selain kista ovarium, ada juga kista sebaceous, yang muncul di kulit akibat penyumbatan kelenjar sebaceous, dan kista ginjal, yang bisa terbentuk di ginjal dan kadang-kadang menyebabkan masalah pada fungsi ginjal. Kista sebaceous sering kali tidak berbahaya, tetapi jika terinfeksi, bisa menyebabkan peradangan dan memerlukan intervensi medis.
Gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan stres berlebih, sering kali dikaitkan dengan risiko berkembangnya kista. Dr. Andi Wirawan, SpKK, seorang dokter kulit, menyebutkan bahwa pola makan tinggi lemak dan gula dapat meningkatkan risiko pembentukan kista, terutama kista ovarium dan kista sebaceous. “Gaya hidup modern yang serba cepat sering kali membuat kita lalai menjaga pola makan dan kesehatan secara umum, yang bisa memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk kista,” kata Dr. Andi.
Cegah Degan Diagnosis Dini
Diagnosis dini adalah kunci untuk mengatasi kista sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Pemeriksaan rutin seperti USG untuk wanita, terutama mereka yang berisiko tinggi, sangat dianjurkan. “Jika kista terdeteksi sejak dini, penanganannya biasanya lebih mudah dan dapat mencegah komplikasi yang lebih parah,” tambah Dr. Rina.
Perubahan gaya hidup juga sangat dianjurkan untuk mencegah munculnya kista. Menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan sehat yang kaya serat, dan rutin berolahraga dapat mengurangi risiko pembentukan kista. Selain itu, mengelola stres dengan baik dan memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup juga merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan. Intinya H
Baca Juga : Gaes !!! Kandungan Vitamin C di Buah Untuk Mencegah Penyakit
Ikuti Saran Medis dan Para Ahli
Bagi mereka yang telah didiagnosis dengan kista, penting untuk mengikuti saran medis dan menjalani pengobatan yang direkomendasikan. Kista yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk infeksi dan kerusakan organ yang memerlukan pembedahan.
Kesadaran masyarakat akan bahaya kista masih perlu ditingkatkan. Meskipun banyak orang yang masih menganggap enteng penyakit ini, kista dapat menjadi ancaman serius jika tidak ditangani dengan benar. Oleh karena itu, penting untuk terus mengedukasi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan rutin. (Aye/Sg)
(Sumber/Referensi : Dr. Rina Kusuma, SpOG; Dr. Andi Wirawan, SpKK; Journal of Reproductive Medicine)