Batu, Suara gong – Desa Bumiaji yang menjadi langganan banjir sejak 2015 lalu membuat warga jengah hingga membuat mereka melakukan aksi demonstrasi pada Jumat (12/12/2023). Aksi tersebut dilakukan sejak pukul 09.00 WIB menuntut solusi atas peristiwa banjir yang selalu menghantui setiap musim penghujan datang.
Aksi yang diikuti sekitar 500 warga itu diawali dari Kantor Desa Bumiaji, lalu long march dari titik kumpul menuju Gedung DPRD Kota Batu dengan menggunakan sepeda motor, pickup, jeep dan mobil pribadi. Kepala Desa Bumiaji Edy Suyatno menegaskan karena peristiwa yang menimpa warga Dusun Beru terakhir kali menjadi titik puncak warga. “Apalagi pada 2021 lalu sampai menimbulkan korban jiwa, kami melakukan aksi damai tanpa anarki dan provokasi,” ungkapnya. Meskipun begitu, ia juga tidak menampik banyak warga yang menuliskan isi hatinya melalui kertas yang berisikan Kali Paron Nagih Janji, Ojo Guyon Banjir Iku Bencana, Kami Butuh Aksi Bukan Janji, Iki Bukan Wisata Banjir, Mana Janji Manismu Dulu dan berbagai tuntutan lainnya.Dia menambahkan, aksi seperti ini sebenarnya sudah tidak selayaknya terjadi di Kota Batu. Namun jika hanya diam saja, maka Desa Bumiaji akan terus-terusan mengalami banjir setiap tahunnya. “Sejak tahun 2015 kami jadi langganan banjir. Karena itu, kami sudah tidak nyaman lagi. Kami mohon ada solusi dari DPRD Kota Batu. Jika masih saja tidak ada titik temu, kami akan lakukan Sholat Jum’at di gedung ini,” jelasnya.
Terpisah, Ketua DPRD Kota Batu Asmadi mengatakan apa yang dilakukan oleh warga adalah hal yang wajar karena selama bertahun-tahun belum mendapatkan titik terang. “Aksi yang dilakukan oleh warga murni karena keluhan dan tidak ada kepentingan apapun, kami bisa menerima karena masyarakat melakukan komunikasi secara dua arah dengan baik. Untuk itu solusi dari kami yakni dengan memberikan anggaran sekitar Rp 3 miliar dalam penanganan banjir ini,” katanya. Secara tegas ia mendorong eksekutif untuk bertindak cepat dengan anggaran yang akan disiapkan, karena bagaimanapun psikologi warga yang dilanda ketakutan bencana banjir saat musim penghujan datang harus dipikirkan.
Senada, Wakil Ketua 1 DPRD Kota Batu Nurochman meminta Pemkot Batu untuk bisa benar-benar mengidentifikasi penyebab banjir yang sering terjadi di Desa Bumiaji. Karena meskipun penanganan pasca banjir bisa diatasi namun penanganan preventif atau upaya mitigasi bencana sebelum terjadinya banjir menjadi lebih konkrit. “Jadi nantinya anggaran sebesar Rp 3 miliar itu bisa digunakan dengan baik untuk penanganan banjir. Seperti pembangunan tanggul dan lain sebagainya, yang pasti butuh koordinasi lebih lanjut dengan melibatkan stakeholder yang kompeten seperti melibatkan Walhi, warga, pelaku pertanian, BPBD, dan lain sebagainya untuk mendapatkan keputusan yang solutif,” paparnya.
Sementara itu Wakil Ketua 2 DPRD Kota Batu Heli Suyanto menegaskan agar masyarakat ikut membantu dalam mengentas masalah banjir yang terjadi di setiap musim penghujan dengan menjaga kelestarian kelestarian alam ini. “Seperti dalam pengelolaan hutan, bisa dengan melibatkan perhutani dan lain sebagainya. Sehingga masalah banjir yang terjadi di Desa Bumiaji bisa teratasi,” pungkasnya. (rul/man)