Suaragong.com – Paslon nomor 2, Indah Amperawati, menyoroti tantangan dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan rendahnya angka partisipasi sekolah di Kabupaten Lumajang. Meskipun IPM Lumajang mengalami peningkatan sebesar 1,15% dari 67,04 pada tahun 2020 menjadi 69,37. Angka putus sekolah pada tahun 2024 justru meningkat hingga mencapai 5.848 anak dari jenjang SD hingga SMA.
Baca Juga : Gaes !!! Debat Publik Pilkada Lumajang 2024: Paslon 2 Indah – Yudha Usung Visi “Lumajang AMAN”
Tanggapan Paslon 2
Dalam debat, Indah Amperawati menegaskan bahwa peningkatan IPM tidak hanya bergantung pada faktor ekonomi seperti Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA). Namun juga dipengaruhi oleh faktor nonekonomi seperti pola asuh anak, lingkungan sosial, dan budaya masyarakat. Untuk itu, ia menyampaikan strategi komprehensif yang mencakup peningkatan akses pendidikan, pelatihan tenaga pengajar, serta pemberdayaan ekonomi lokal berbasis pada enam standar pelayanan minimal.
Salah satu solusi yang ditawarkan oleh Indah adalah penanganan berbasis dusun dalam menekan angka putus sekolah. “Kami akan melakukan pengecekan di wilayah-wilayah mana angka putus sekolah ini tinggi, dan mengidentifikasi penyebabnya,” jelas Indah. Jika penyebabnya adalah jarak yang jauh antara rumah dan sekolah, maka paslon ini akan memberikan bantuan transportasi gratis kepada siswa. Selain itu, untuk siswa yang tidak bisa bersekolah karena alasan ekonomi, seperti biaya transportasi, solusi berupa pemberian ojek keluarga juga disiapkan. “Dengan memberikan kesempatan keluarga untuk menjadi ojek, ini bisa meningkatkan pendapatan keluarga sekaligus memastikan anak bisa tetap sekolah,” tambahnya.
Indah juga menegaskan bahwa SPP saat ini sudah digratiskan di Kabupaten Lumajang. Namun iuran komite sekolah masih menjadi beban bagi sebagian keluarga. Untuk sekolah yang memiliki angka putus sekolah tinggi, Indah berkomitmen untuk melarang penarikan iuran komite dan menggantinya dengan peningkatan dana BOSDA di sekolah-sekolah tersebut.
Peran Posyandu
Lebih lanjut, Indah juga menekankan pentingnya peran Posyandu sebagai pusat monitoring kesehatan dan pendidikan, yang dapat mendukung upaya peningkatan IPM secara keseluruhan. “Posyandu akan menjadi tempat pemantauan kesehatan anak-anak, yang merupakan bagian penting dari peningkatan kualitas sumber daya manusia,” jelasnya.
Paslon 2 berkomitmen untuk menerapkan kebijakan yang mendukung akses pendidikan dan kesehatan, dengan harapan dapat menurunkan angka putus sekolah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Lumajang secara menyeluruh.
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).