SUARAGONG.COM – Sebuah studi baru-baru ini mengeksplorasi manfaat dari puasa intermiten dan pembatasan kalori terhadap umur panjang seseorang. Dilansir dari Hindustan Times pada Minggu (13/10/2024). Dari Sebuah penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan pola makan yang melibatkan pengaturan kalori dan waktu makan dapat berkontribusi positif terhadap kualitas hidup. Serta Meningkatkan potensi usia harapan hidup.
Studi yang dipimpin oleh Gary Churchill dari The Jackson Laboratory ini meneliti 937 tikus betina. Disiapkan dengan keragaman genetik yang dibagi ke dalam lima kelompok berbeda. Satu kelompok diberikan akses makanan tanpa batas, dua kelompok mengalami pembatasan kalori, dan dua kelompok lainnya menjalani puasa intermiten. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menilai dampak pola makan terhadap kesehatan dan umur tikus-tikus tersebut. Melalui pengamatan rutin dan tes darah sepanjang hidup mereka.
Hasil Penelitian: Puasa Intermiten dan Pembatasan Kalori Meningkatkan Umur
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang mengalami pembatasan kalori dan puasa intermiten hidup lebih lama dibandingkan dengan tikus yang memiliki akses makanan tanpa batas. Menariknya, tikus yang menjalani puasa dua hari dalam seminggu memiliki umur lebih panjang dibandingkan mereka yang hanya berpuasa satu hari dalam seminggu. Bahkan ketika mereka mengonsumsi jumlah makanan yang sama.
Churchill menyatakan bahwa pembatasan yang moderat dan penerapan puasa intermiten mampu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, serta berpotensi memperpanjang umur. Tikus yang mengonsumsi makanan terbatas mengalami peningkatan umur dan kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan tikus yang makan tanpa batas.
Risiko Pada Tubuh
Namun, Churchill juga mengingatkan bahwa pembatasan kalori yang terlalu ekstrem dapat berdampak negatif pada tubuh. Studi ini menemukan bahwa kehilangan massa tubuh tanpa lemak, seperti otot, lebih sering terjadi pada tikus yang menjalani pembatasan kalori ekstrim. Tikus-tikus ini memang memiliki umur panjang, namun mereka kehilangan massa tubuh yang penting untuk kesehatan fisik.
Studi ini memberikan pandangan yang signifikan bahwa pembatasan kalori dan puasa intermiten dapat menjadi strategi untuk meningkatkan kualitas hidup dan umur panjang. Dengan temuan ini, para peneliti berharap untuk melihat bagaimana hasilnya dapat diterapkan pada manusia. Meski masih diperlukan penelitian lebih lanjut, pola makan seperti ini menunjukkan potensi. Serta menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang dapat meningkatkan kesehatan dalam jangka panjang. (Aye/Sg).