SUARAGONG.COM Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp10 miliar dalam Tahun Anggaran 2025. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi. Di dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Jakarta pada Selasa (10/9/2024).
Tambahan Alokasi: Dukung Diseminasi Informasi Program Makan Bergizi Gratis
Tambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk mendukung diseminasi informasi Program Makan Bergizi Gratis. Sebagai salah satu program strategis dari pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Budi Arie menyatakan bahwa anggaran tersebut merupakan hasil keputusan Badan Anggaran DPR RI. Yang mana akan digunakan secara khusus untuk mengelola serta menyebarluaskan informasi tematik terkait program tersebut. Program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia. Terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan keluarga prasejahtera. Serta pencegahan dan menurunkan kasus Stunting yang terjadi lonjakan.
Kominfo Tambahan Anggaran Sebagai Strategi Komunikasi Pemerintah
Penambahan alokasi ini menjadi bagian dari strategi komunikasi pemerintah. Dimana untuk memastikan bahwa informasi mengenai program makan bergizi gratis tersebar secara luas dan diterima dengan baik oleh masyarakat. Kementerian Kominfo memainkan peran penting dalam memastikan bahwa masyarakat memahami manfaat dan cara partisipasi dalam program ini. Sehingga memaksimalkan program melalui jalur informasi yabg seharusnya masyarakat publik tau.
Namun, meski ada tambahan anggaran, Budi Arie juga menjelaskan bahwa Pagu Alokasi Anggaran Kementerian Kominfo Tahun 2025 justru mengalami penurunan. Yaitu Sebesar 49,09% dibandingkan tahun 2024, dengan total anggaran yang kini mencapai Rp7,73 triliun. Pengurangan ini terutama terjadi pada beberapa program yang dialihkan. Seperti slaah satunya Program Penyediaan Infrastruktur TIK dan Pemanfaatan TIK ke Program Dukungan Manajemen.
Rincian Anggaran Kominfo
Rincian anggaran yang diberikan terdiri dari berbagai sumber, antara lain :
- Rp2,17 triliun dari rupiah murni,
- Rp1,21 triliun dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),
- Rp3,58 triliun dari Badan Layanan Umum (BLU), serta;
- Rp773,25 miliar dari pinjaman luar negeri.
Meski terjadi pergeseran alokasi anggaran, Budi Arie menegaskan bahwa fokus Kementerian Kominfo tetap pada transformasi digital. Hal ini sebagaimana tertuang dalam agenda besar Indonesia Emas 2045. Program ini akan terus berjalan dengan prioritas pada pembangunan infrastruktur digital, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor digital. Sekaligus dapat menciptakan ekosistem digital yang inklusif, produktif, dan aman.
Proyek Digitalization on Broadcasting System
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Budi Arie mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp13,27 triliun. Dana ini termasuk untuk mendukung Proyek Digitalization on Broadcasting System (DBS) yang sempat ditunda pelaksanaannya hingga 2025. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan Kominfo dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat melalui transformasi digital dan program-program sosial seperti Program Makan Bergizi Gratis.
Biro Humas Kementerian Kominfo menambahkan, upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempersiapkan bangsa dalam menyongsong era digital yang semakin maju. (Pers Rilis) (Aye/Sg).