SUARAGONG.COM – Kembali Lagi Terjadi, Here We Go Again. Sang Hacker yang sempat Viral mengungkap Rahasia gelap Indonesia, Bjorka Kembali beraksi. Ya Gaes, Kembali terjadi, Kebocoran data pribadi yang menghebohkan publik Indonesia, Kali ini terkait dengan dugaan bocornya 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Kasus ini semakin mencuri perhatian karena data yang bocor diduga termasuk milik Presiden Joko Widodo (Jokowi), putra sulungnya Gibran Rakabuming yang terpilih sebagai Wakil Presiden periode 2024-2029. Serta sejumlah tokoh penting lainnya. Kebocoran ini pertama kali diungkap oleh pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, Melalui media sosial X pada 18 September 2024. Dalam unggahannya, Teguh Aprianto menyatakan pelaku pembocorannya. Dalam dugaannya, Sang Hacker menggunakan nama akun Bjorka di forum gelap Breach Forums. Yang mana memperjualbelikan total 6,6 juta data NPWP dengan harga USD 10 ribu atau sekitar Rp153,1 juta.
Bjorka Kembali Beraksi? Data NPWP Dibobol dan Diperjualbelikan
Data yang dibocorkan tidak hanya mencakup NPWP, tetapi juga informasi sensitif lainnya. Antaranya seperti NIK, alamat, nomor telepon, dan email. Beberapa tokoh publik yang turut menjadi korban. Selain Presiden Jokowi dan Gibran, adalah Kaesang Pangarep (putra bungsu Jokowi), Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani. Serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga ikut kebobolan.
Reaksi Pemerintah dan Langkah Investigasi
Menanggapi insiden kebocoran ini, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Dwi Astuti, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan investigasi lebih lanjut. Menteri Keuangan, Sri Mulyani, juga angkat bicara, mengungkapkan bahwa dirinya telah memerintahkan seluruh jajaran di Kementerian Keuangan untuk segera mengevaluasi dan mencari solusi terhadap masalah ini.
“Kita sedang… Saya sudah minta Pak Dirjen Pajak dan seluruh pihak ke Kemenkeu untuk lakukan evaluasi terhadap persoalannya. Nanti akan disampaikan penjelasannya ya oleh Pak Dirjen Pajak dan tim IT-nya,” ujar Sri Mulyani saat ditemui di DPR setelah rapat dengan Badan Anggaran DPR pada Selasa, 17 September 2024.
Sementara itu, Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim juga menanggapi informasi ini dengan serius. Akun resmi @CCICPolri merespons cuitan Teguh di X dengan berjanji akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Kami akan melakukan pendalaman dan penyelidikan terhadap kasus yang dimaksud,” tulis @CCICPolri dalam responsnya.
Baca Juga : Gaes !!! kebobolan Lagi, Data ASN Diretas dan Dijual HACKER
Tingkat Bahaya dan Langkah Pengamanan Data
Kebocoran data ini menunjukkan risiko besar yang dihadapi oleh sistem keamanan data di Indonesia. Informasi yang bocor, seperti NIK, NPWP, alamat, nomor telepon, dan email, bisa digunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Untuk melakukan tindakan kriminal seperti pencurian identitas, penipuan, dan penyalahgunaan data lainnya.
Insiden ini memicu diskusi publik mengenai bagaimana pemerintah, terutama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Direktorat Jenderal Pajak, dapat memperkuat perlindungan terhadap data pribadi warga negara. Keamanan ruang digital Indonesia menjadi sorotan, dan masyarakat menuntut tindakan yang lebih konkret dan transparan dari pihak terkait. (Aye/Sg).
Baca Juga : Gaes !!! Pemerintah Gagal Amankan Data PDN dari Hacker