Jakarta,Suaragong – Inflasi terpantau masih dalam zona aman dalam waktu bulan Februari 2024 ini. Inflasi tersebut dikatakan masih dalam rentang sasaran pemerintah, meski mengalami peningkatan sedikit untuk januari yaitu 2,57 Persen.
Berdasarkan Pers Kementerian Keuangan dalam Laman Resminya, inflasi pangan bergejolak (volatile food) masih dalam tren yang meningkat, mencapai 8,47% (yoy) di bulan Februari. Di sisi lain, inflasi inti yang menjadi komponen terbesar inflasi masih stabil di angka 1,68% (yoy) sementara inflasi harga diatur pemerintah (administered price) menurun tipis menjadi 1,67% (yoy), dari 1,74% (yoy) pada Januari 2024.
Bobot Inflasi terbesar terletak pada komoditas beras dalam kelompok makanan, kenaikan ini dilihat megalami kenaikan secara gradual sejak 2023. Alasan kenaikan ini antaranya karena produksi beras yang sedikit akibat terdampak iklim/cuaca yang berimbas pada siklus tanam dan panen. Perkiraannya musim panen baru akan terjadi pada bulan April. Adapula beberapa bahan pangan yang ikut naik anataranya yaitu cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras dan kentang.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengungkapkan bahwa pemerintah harus menyedikan berbagai langkah antisipasi ketersediaan pasokan dan harga di pasar, khususnya mendekati bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2024.
“Pemerintah terus melakukan langkah mitigasi risiko atas potensi terjadinya gejolak harga pangan, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri. Pemerintah secara konsisten berupaya untuk menjaga ketersediaan pasokan. Beberapa kebijakan yang ditempuh sebagai langkah stabilisasi harga beras, antara lain melalui operasi pasar dan pasar murah, dukungan subsidi pupuk, percepatan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP), percepatan impor, dan pembatasan pembelian retail untuk mengantisipasi panic buying. Inflasi volatile food diharapkan dapat kembali menurun hingga di bawah 5% untuk mendukung pencapaian sasaran Pemerintah tahun 2024”, ungkap Febrio. (Aye/Keu)