SUARAGONG.COM – Infrastruktur berkelanjutan memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan konektivitas, dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Di Indonesia, sektor infrastruktur menjadi prioritas utama, terutama di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Pentingnya Infrastruktur bagi Perekonomian Indonesia
Kebutuhan infrastruktur di Indonesia sangat besar. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), hingga akhir 2024, Indonesia telah berhasil meningkatkan panjang jalan nasional sebesar 10% dalam lima tahun terakhir dan meningkatkan akses air bersih yang kini mencapai 90% dari seluruh wilayah. Namun, tantangan utama yang masih dihadapi adalah masalah pembiayaan yang belum teratasi sepenuhnya.
Untuk menanggapi tantangan tersebut, pada acara “Memperkuat Ekosistem Pembiayaan Infrastruktur Berkelanjutan” yang diselenggarakan pada 15 Oktober 2024, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT), dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) meluncurkan tiga inisiatif strategis untuk memperkuat ekosistem pembiayaan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. Tiga inisiatif tersebut adalah:
1. Peluncuran Buku “Menapak Jejak Dukungan Pemerintah dalam Pembiayaan Infrastruktur”
Buku ini menyajikan perjalanan dan tantangan yang dihadapi pemerintah dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Buku ini berisi strategi dan kebijakan pembiayaan infrastruktur yang dilakukan oleh Kemenkeu dari waktu ke waktu, yang dapat menjadi panduan bagi generasi mendatang. Suminto, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR), menjelaskan bahwa buku ini tidak hanya berfungsi sebagai bahan refleksi, tetapi juga sebagai pendorong untuk terus mencari solusi inovatif dalam pembiayaan infrastruktur.
2. Peluncuran Pedoman Revised Environment, Social, and Governance (ESG) Manual
Inisiatif kedua adalah peluncuran Revised ESG Manual, sebuah pedoman untuk memastikan setiap proyek infrastruktur mengedepankan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik. Dengan mengimplementasikan ESG, pemerintah berharap proyek infrastruktur tidak hanya memprioritaskan aspek ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Penny Williams, Duta Besar Australia untuk Indonesia, menyatakan bahwa kolaborasi dalam penerapan standar ESG akan memberikan kepastian kepada investor bahwa investasi mereka tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga ramah lingkungan dan sosial.
3. Inovasi Kebijakan Pembiayaan Infrastruktur Berkelanjutan
Inisiatif ketiga adalah penerapan kebijakan yang mendukung pembiayaan infrastruktur berkelanjutan, termasuk mekanisme kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta instrumen finansial yang mendukung pendanaan hijau. Suminto menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mendorong partisipasi sektor swasta dalam pembiayaan infrastruktur, menciptakan kepastian bagi investor, serta mengatasi kesenjangan pembiayaan yang masih menjadi hambatan besar.
Mengapa Infrastruktur Berkelanjutan Itu Penting?
Selain berfungsi sebagai tulang punggung ekonomi, infrastruktur juga sangat penting untuk kesejahteraan sosial dan lingkungan hidup. Mengingat tantangan perubahan iklim, pembangunan infrastruktur harus semakin adaptif dan berfokus pada prinsip keberlanjutan. Presiden Prabowo juga menekankan bahwa kabinetnya akan mengutamakan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan. Selaras dengan agenda global, seperti G20 dan Paris Agreement.
Untuk menjamin penyediaan infrastruktur yang berkelanjutan, Kabinet Merah Putih menyiapkan beberapa langkah strategis. Ini termasuk penetapan proyek-proyek prioritas yang berfokus pada konektivitas dan kualitas hidup. Antranya seperti jalan nasional, jalur kereta api, pelabuhan, dan bandara, yang akan menjadi prioritas hingga 2024. Selain itu, penguatan kebijakan KPBU dan peningkatan standar ESG juga menjadi fokus utama untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur.
Membangun Kepercayaan Investor
Berdasarkan laporan BPS, pembangunan infrastruktur Indonesia telah menunjukkan kemajuan signifikan. Dengan akses listrik yang kini menjangkau 98% wilayah. Serta jaringan jalan nasional yang mencapai 47.000 km. Meskipun demikian, kebutuhan investasi untuk mencapai seluruh target pembangunan berkelanjutan masih sangat besar.
Pemerintah menyadari bahwa kolaborasi antara sektor publik dan swasta adalah kunci untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Melalui tiga inisiatif yang diluncurkan, pemerintah berkomitmen menciptakan iklim investasi yang kondusif. Dengan harapan dapat menarik lebih banyak modal asing untuk mempercepat penyelesaian proyek-proyek infrastruktur prioritas.
Dengan diterapkannya standar ESG yang lebih ketat, pemerintah berharap dapat meningkatkan kepercayaan investor. Yang pada gilirannya akan membawa lebih banyak investasi asing untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. (Aye/Sg)