Type to search

News

Gaes !!! Tingkatkan Kesiapsiagaan Warga, Banyuwangi Rutin Gelar Simulasi Evakuasi Bencana

Share
Pemkab Banyuwangi Gelar Simulasi Evakuasi Bencana Gempa Megathrust di Desa Buluagung

SUARAGONG.COM – Pemkab Banyuwangi kembali menggelar simulasi evakuasi bencana gempa megathrust. Dilaksanakan di Dusun Purwosari, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, pada 7 November 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya kesiapsiagaan bencana. Terutama dalam menghadapi potensi gempa megathrust yang dapat diikuti oleh tsunami.

Buluagung: Lokasi Strategis Simulasi Evakuasi Bencana

Desa Buluagung dipilih sebagai lokasi simulasi karena merupakan daerah yang berpotensi terdampak gempa megathrust di wilayah pantai selatan Jawa. Hal ini telah diidentifikasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai wilayah dengan risiko tinggi. BMKG sebelumnya memperingatkan potensi terjadinya gempa megathrust dengan kekuatan destruktif yang dapat menimbulkan tsunami.

Menurut Plt. Bupati Banyuwangi, Sugirah, kegiatan simulasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah mitigasi dini dalam menghadapi gempa bumi yang berpotensi tsunami. “Simulasi ini adalah antisipasi terhadap kemungkinan bencana. Dengan persiapan yang baik, kami berharap dapat meminimalisir dampaknya,” ujar Sugirah, sambil berdoa agar bencana tersebut tidak terjadi.

Langkah-Langkah Mitigasi dalam Simulasi

Simulasi dimulai dengan skenario gempa besar yang terjadi di laut selatan, disertai dengan sirine tanda bahaya yang menandakan kemungkinan tsunami. Warga yang sudah diberikan pelatihan mengenai prosedur evakuasi langsung bergerak menuju titik aman yang telah dipetakan sebelumnya. Titik aman tersebut berada di dataran tinggi yang dipersiapkan sebagai lokasi evakuasi sementara.

Beberapa warga terlihat mengendarai kendaraan pribadi, sementara lainnya yang tidak memiliki kendaraan atau termasuk kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak menunggu di titik kumpul yang telah disepakati. Kelompok rentan ini mendapatkan prioritas untuk segera dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

Pemasangan Sistem Peringatan Dini (EWS)

Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan bencana, Pemkab Banyuwangi juga telah memasang Sistem Peringatan Dini (EWS) di 8 titik sepanjang pesisir selatan, sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana. Danang Hartarto, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, menjelaskan bahwa sistem ini dirancang untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat jika terjadi gempa yang berpotensi tsunami.

Beberapa titik pemasangan alarm peringatan tsunami termasuk Kampung Mandar, Blimbingsari, Pantai Satelit Muncar, Kantor Pelabuhan Muncar, Grajagan, Lampon, Pancer, dan Rajegwesi. “Setiap bulan kami uji coba alarm ini untuk memastikan sistem peringatan dini berfungsi dengan baik dalam keadaan darurat,” jelas Danang.

Rencana Simulasi Simulasi Evakuasi Bencana di Wilayah Lain

Selain di Buluagung, Pemkab Banyuwangi juga merencanakan simulasi evakuasi bencana megathrust di tiga wilayah lainnya di pesisir selatan Jawa, yaitu Desa Grajagan Kecamatan Purwoharjo, Desa Kalipahit Kecamatan Tegaldlimo, dan Desa Tembokrejo Kecamatan Muncar. Dengan adanya simulasi evakuasi dan pemasangan sistem peringatan dini, Pemkab Banyuwangi berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, serta memperkuat sistem mitigasi bencana yang lebih baik di seluruh wilayah yang berisiko tinggi. (Aye/Sg).

Baca Juga : Gaes!!! Waspada Bencana Alam dan DB Di Puncak Musim Penghujan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *