Lifestyle Suaragong – Indonesia menyimpan beragam tradisi unik dari berbagai suku dan budaya yang masih hidup hingga saat ini. Takkala juga hal tersebut menjadi sebuah daya tarik khusus bagi para wisatawan dan menjadikan sebuah destinasi wisata yang mengundang Kunjungan Wisatawan Lokal hingga Mancanegara. Namun Terdapat destinasi yang unik dan berbeda dari biasanya. Kalau pada umumnya Destinasi wisata itu menyajikan keindahan alam, pantai, masakan, tarian dan kebudayaan lainnya. Namun Destinasi Wisata satu ini justru menawarkan Tradisi Pemakaman sebagai daya tarik Pariwisatanya. Agak ngeri kalau dibayangin Gaes !!!.
Tradisi Pemakaman Menjadi Daya Tarik Wisata
Tradisi Pemakaman khas dari berbagai daerah di Indonesia ini sangat unik dan berbeda. Hal itulah yang Menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Terlebih lagi hampir setiap pulau di Indonesia memiliki sebuah tradisi pemakaman yang khas tersebut. Tak sekadar mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhir, berbagai tradisi pemakaman unik di Indonesia ini juga sarat akan nilai filosofi dan makna yang mendalam yang juga bisa dijadikan pelajaran bagi kita. Berikut ini beberapa tradisi pemakaman unik di Indonesia yang menjadi daya tarik wisata :
Tradisi Pemakaman Unik di Indonesia :
Ngaben
Ngaben menjadi salah satu tradisi pemakaman yang cukup populer dan diketahui banyak orang. Sebuah tradisi Pemakaman khas umat Hindu Bali yang bertujuan untuk mensucikan roh orang yang sudah meninggal. Terdapat tata cara dan upacara adat sebelum digelar ngaben. Salah satunya dengan membangun lembu kayu sebagai tempat jenazah prosesi Ngaben. Di puncak prosesi Ngaben adalah Ngeseng Sawa : pembakaran jenazah. Lembu kayu tersebut juga turut dibakar dengan tujuan untuk “membingungkan” arwah agar tidak kembali ke dunia. Setelah proses pembakaran jenazah selesai, dilanjut dengan prosesi Nganyut, yakni menghanyutkan abu jenazah ke laut. Sebagai simbolis bersatunya kembali jiwa dengan alam.
Rambu Solo
Terdapat Juga sebuah tradisi menarik dari suku Toraja. Suku yang sudah terkenal akan budayanya yang masih kental sampai sekarang. Dalam keperceyaan Masyarakat Tana Toraja terdapat sebuah penyempurna kematian, serta bentuk penghormatan dan mengantarkan arwah menuju alam ruh yaitu Tradisi Pemakanan Rambu Solo.
Tradisi ini juga memiliki Prosesi khusus. Terdapat proses upacara adat yang cukup panjang. Salah satunya adalah keluarga harus kurban hewan, antara babi atau kerbau. Hewan yang dikurbankan tersbeut tidak hanya satu, bahkan bisa sampai ratusan tergantung dari strata sosial dari Jenazahnya. Bila seperti itu, Upacara ini bisa berlangsung selama 3-7 hari, barulah jenazah boleh dikuburkan di tebing batu tinggi atau disebut Lemo.
Mumifikasi
Mumifikasi merupakan sebuah tradisi khas dari tanah Papua yaitu oleh Suku Asmat. Dimana mereka melakukan pengawetan terhadap Jenazah layaknya Mumi. Namun tidak semua orang yang meninggal dijadikan Mumi. Dalam aturan disana, Mumifikasi tersebut dilakukan terhadap orang yang memiliki kedudukan tertinggi, seperti kepala suku atau panglima perang Suku Asmat.
Dalm proses Pemakaman tersbeut, Jenazah akan menggunakan ramuan Alami tertentu yang akan di oleskan. Kemudian mereka akan melakukan proses pengasapan secara perlahan di atas perapian. Setelah beberapa tahun, jenazah yang telah melalui proses mumifikasi tersebut akan berubah warna menjadi hitam, dan kemudian dipajang di depan rumah adat Suku Asmat.
Mangokal Holi
Berkunjung ke Danau Toba, Terdapat Prosesi Pemakaman khas bernama Mangokal Holi. Tepatnya terletak di Pulau Samosir yang berada di tengah-tengah Danau Toba. Sebuah turun temurun dari masyarakat Pulau Samosir dengan pemindahan tulang tengkorak leluhur sebagai bentuk penghormatan.
Tradisi tersebut membongkar makam keluarga yang lama telah meninggal, Kemudian menempatkan tulang-tulang di sebuah tugu. Makin indah, mahal, dan tinggi tugu yang dibuat, maka makin tinggi status marga pemilik makam tersebut. Hal ini dilakukan atas kepercayaan Masyarakat disana bisa mendekatkan arwah leluhur ke Sang Pencipta.
Dari beberapa contoh Tradisi tersbeut mana yang aakan kamu Kunjungi? (Aye/Sg)
Comments 1