SUARAGONG.COM – Jatim Fest 2024 kembali hadir dengan beragam tema menarik dalam rangka memperingati HUT ke-79 Provinsi Jawa Timur. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah stan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur (Dinsos Jatim) bertajuk “Tuli Berkarya, Tuli Mendunia”. Yang berlangsung di Grand City, Surabaya. Pameran ini berlangsung dari 2 hingga 6 Oktober 2024. dan melalui event ini, Dinsos Jatim ingin menyampaikan pesan penting bahwa keterbatasan pendengaran tidak menghalangi seseorang untuk berkarya.
Pada Jumat (4/10/2024), Kepala Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani, dalam keterangannya menyatakan bahwa stan tersebut bukan hanya sekadar pameran. Melainkan juga sebagai bentuk nyata dari keberhasilan teman tuli dalam berkarya. “Ini bukan eksploitasi, tapi menunjukkan bahwa teman-teman tuli betul-betul bisa berkarya. Karya mereka, seperti batik, bordir, dan taplak, semua hasil keterampilan tangan mereka.” Ujar Novi.
Jatim Fest 2024: Pamerkan Karya Para Penerima Manfaat
Dalam pameran ini, Dinsos Jatim menggandeng beberapa penerima manfaat dari Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara (UPT RSBRW) Pasuruan. Mereka memamerkan hasil karya seperti baju batik, taplak meja, dan hasil bordir yang dikerjakan dengan penuh ketelitian dan keahlian. Selain itu, teman-teman tuli juga mengajarkan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) dan cara membaca huruf hijaiyah menggunakan bahasa isyarat kepada pengunjung.
Kolaborasi dengan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Jatim turut memperkaya acara ini. Bersama-sama, mereka mengadakan kegiatan sosial seperti ‘Sobat Disabilitas Tuli Mengaji’, sebuah program mengaji khusus bagi teman tuli yang dilaksanakan di beberapa lokasi, termasuk Masjid Al-Ikhwan, Dinsos Jatim Surabaya.
Menginspirasi dan Menjembatani Keterbatasan
Novi menambahkan, Dinsos Jatim ingin menampilkan sisi lain dari komunitas tuli yang jarang diketahui masyarakat umum. “Pada 3 Desember 2023, teman-teman tuli mencatat rekor MURI dengan mengaji menggunakan bahasa isyarat, melibatkan 250 peserta,” ungkapnya bangga. Program ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak orang tuli di Jawa Timur yang belum mendapatkan akses terhadap pendidikan dan pelatihan, khususnya terkait kemampuan mengaji.
Stan “Tuli Berkarya, Tuli Mendunia” juga dilengkapi dengan pemeriksaan pendengaran menggunakan alat audiometri, serta berbagai kegiatan interaktif lainnya. Pengunjung diberi kesempatan untuk mengikuti kuis sosial dan belajar lebih banyak tentang kehidupan para disabilitas, terutama teman tuli.
Antusiasme Pengunjung
Respon positif juga datang dari pengunjung. Masita, seorang mahasiswa Universitas Airlangga, menyatakan kekagumannya. “Kami sangat antusias karena baru mengetahui bahwa ada bahasa isyarat untuk huruf hijaiyah. Ini menjadi pengalaman belajar yang sangat menyenangkan dan bermanfaat,” ujarnya.
Dinsos Jatim akan menutup pameran ini dengan gelar wicara bertajuk ‘Tuli Berkarya, Tuli Mendunia’ pada Minggu, 6 Oktober 2024. Acara tersebut akan dimeriahkan dengan penampilan teman tuli yang mengaji dan menyanyi dalam bahasa isyarat. Menariknya, mereka akan berkolaborasi dengan jebolan The Voice Indonesia 2019 asal Surabaya, Danu Resowikoro, dalam sebuah penampilan musik isyarat yang diharapkan menjadi puncak dari seluruh rangkaian acara.
Dengan adanya acara ini, Dinsos Jatim berharap dapat meningkatkan pemahaman dan dukungan masyarakat terhadap disabilitas, khususnya tuli, serta mendorong lebih banyak teman tuli untuk berkarya dan menginspirasi dunia. (Aye/Sg).
Baca Juga : Gaes !!! Jatim Fest 2024: Dorong Ekonomi Jatim Melaju Lebih Cepat