SUARAGONG.COM – Gaes !!! Media Sosial (Sosmed) tengah ramai membicarakan sebuah narasi akan Vaksin Polio. Dalam kabar dan pantauan di media sosial dengan berbagai platform tengah meragukan keandalan dari Vaksin Polio. Banyak orang mengkhawatirkan potensi Kanker dan HIV akibat vaksin Polio. Dalam Klaimnya, vaksin polio memicu kanker dikaitkan dengan kontaminasi vaksin polio dengan virus simian 40 (SV40). Karena Hal itu, Pihak pemerntah melalui Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa hal itu Mitos atau tidaklah benar Gaes !!.
Vaksin Polio : SV40
Diungkapkan dala sebuah narasi yaitu : SV40 terdapat dalam sel ginjal monyet yang digunakan untuk menumbuhkan vaksin polio. Vaksin polio tersebut disuntikkan pada periode 1950-an sampai 1960-an. Sementara itu, klaim vaksin polio menyebabkan HIV dikaitkan dengan dugaan efek dari Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) di Afrika. Ada narasi yang menyebutkan bahwa dugaan kemunculan HIV merupakan KIPI dari vaksinasi polio di Afrika yang diperkenalkan pada akhir 1950-an.
Namun Gaes !!! Pihak pemerintah telah mengklaim dan memastikan bahwa Vaksin Polio yang disuntuikkan sudah aman dan tidak mungkin berpotensi sebabkan Kanker dan HIV. Ditegaskan kembali oleh Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Prima Yosephine, M.K.M.
“Vaksin polio tetes yang digunakan saat PIN, yaitu novel Oral Polio Vaccine Type 2 atau nOPV2. Dimana diproduksi oleh PT Bio Farma,” tegas Prima di Jayapura, Papua, ditulis Jumat (26/7). Vaksin ini mengandung virus polio tipe 2 yang hidup dan dilemahkan. Berbagai penelitian menunjukkan, vaksin nOPV2 aman dan dapat ditoleransi oleh golongan usia bayi dan anak.” Ujarnya.
Vaksin Polio Oral Tipe 2 (nOPV2)
Vaksin yang diberikan untuk Vaksinasi Polio telah melalui kajian mendalam. Diujikan terhadap jutaan dosis vaksin polio oral tipe 2 (nOPV2). Dan para ahli menyimpulkan bahwa vaksin ini aman digunakan. Hasil ini didapat setelah Global Advisory Committee on Vaccine Safety (GACVS) menganalisis data dari 253 juta dosis nOPV2 yang diberikan di 13 negara. Hal tersebutlah yang menjadi acuan penggunaan.
Untuk Sekarang, Tidak perlu cemas. Meski dalam beberapa dekade lalu setelah ditemukannya kontaminasi virus SV40 pada beberapa batch vaksin polio. Virus ini sempat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. Namun, penelitian ekstensif selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksin polio yang terkontaminasi SV40 dan perkembangan kanker.
Studi yang melibatkan perbandingan antara anak-anak yang menerima vaksin polio terkontaminasi dan yang tidak, menunjukkan angka kejadian kanker yang sama pada kedua kelompok. Temuan ini mendasari keyakinan para ahli bahwa vaksin polio aman digunakan.
Selain itu, isu tentang vaksin polio yang dapat memicu HIV juga telah diteliti secara mendalam. Hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature pada tahun 2001 menyimpulkan bahwa tidak ada bukti kuat yang mendukung hipotesis tersebut.
Maka darri hasil pembahasan ini, dapat disimpulkan bahwa kekhawatiran mengenai keamanan vaksin polio tidak berdasar. Dlam klaim pemerintah Vaksin polio telah terbukti efektif dalam mencegah penyakit polio dan sangat aman untuk diberikan kepada anak-anak. (Aye/Sg).