Probolinggo, Suaragong – Musim kemarau panjang tahun ini, membuat kekeringan meningkat dan tingginya potensi kebakaran. Untuk itu, warga masyarakat harus lebih mewaspadai berbagai kemungkinan pemicu kebakaran.
Imbauan ini ditegaskan Kabid Damkar pada Dinas Satpol PP, Linmas dan Damkar Kota Probolinggo, Abdul Kholik, Minggu (27/08/2023).
“Masyarakat harus selalu waspada terutama ketika meninggalkan rumah, pastikan kompor maupun tungku tidak dalam keadaan menyala maupun membara,” ujar Abdul Khalik.
Dikatakan Abdul Kholik, sudah puluhan musibah kebakaran terjadi di wilayah Kota Probolinggo. Selama musim kemarau kebakaran bisa saja terjadi di rumah ataupun lahan. Tercatat, hingga Agustus 2023, terjadi 31 kebakaran. Jumlah tersebut berhasil ditangani petugas pemadam kebakaran.
“Penyebabnya bermacam-macam, antara lain kealpaan warga mematikan tungku/ kompor atau adanya korsleting yang dapat memicu kebakaran dan diperparah dengan udara yang kering ini,” sambungnya.
Tidak hanya di wilayah perkotaan. Damkar Kota Probolinggo, juga terlibat penanganan kebakaran di Kabupaten Probolinggo, seperti Senin (14/08/23) lalu di Kecamatan Leces.
Dari jumlah tersebut, kebakaran lahan mendominasi. Faktor penyebabnya karena kelalaian manusia, dan faktor alam sendiri. Biasanya hawa panas membuat ilalang dan rumput kering terbakar.
“Jadi kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak bakar-bakar sembarangan, bahkan sampai ditinggal. Saat musim kemarau panjang, angin di Kota Probolinggo berhembus cukup kencang, ini bahaya,” ucap Abdul Kholik.
Kapolres Probolinggo Kota, AKBP. Wadi Sa’bani mengatakan, personil damkar harus siap siaga dan selalu waspada. Sewaktu-waktu kebakaran terjadi, petugas sudah siap dalam penanganan.
Terkait penanggulangan bencana kebakaran, tuturnya, bukan hanya tugas pemerintah daerah, TNI, Polri, BPBD, dan SAR, saja. Semua pihak harus terlibat.
“Semua pihak harus menyadari tanggap bencana merupakan panggilan kemanusiaan dan menjadi tanggung jawab bersama,” jelasnya.
Baca juga : Hujan Lebat di Musim Kemarau Bukan Anomali Iklim
Kapolres mengatakan, pentingnya memberikan edukasi terus-menerus kepada masyarakat. Mengajak tokoh agama, pemuda, tokoh masyarakat untuk ikut menjelaskan akan bahaya kebakaran, dan dampak yang ditimbulkan terhadap ekonomi.
“Kami mengingatkan komponen masyarakat dan instansi terkait untuk meningkatkan kepekaan, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan dalam pelaksanaan tugas, serta pahami tugas pokok dan peran masing-masing,” pungkas Wadi Sa’bani. (hud/eko)