SUARAGONG.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (25/9/2024) mengeluarkan peringatan serius. Terkait peningkatan penggunaan media sosial yang dinilai memiliki efek problematik di kalangan remaja di Eropa. Kondisi ini dianggap berbahaya bagi kesehatan mental mereka, dengan banyak remaja yang berisiko mengalami adiksi Medsos ini, terutama dalam bentuk permainan daring.
Dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (26/9). WHO Eropa mengungkapkan bahwa satu dari 10 remaja di wilayah tersebut berisiko mengalami kecanduan media sosial & game. Fenomena ini terutama terlihat pada remaja perempuan berusia 13 hingga 15 tahun di Rumania. Dengan 28 persen di antaranya terdampak. Sebaliknya, remaja laki-laki di Belanda mencatatkan angka terendah, dengan hanya tiga persen yang menunjukkan gejala serupa.
Hans Kluge, Direktur WHO Eropa, memperingatkan bahwa tindakan segera dan berkelanjutan diperlukan. Untuk membantu remaja mengatasi penggunaan media sosial yang berlebihan dan dampak yang lebih parah. Ia menjelaskan bahwa kecanduan media sosial dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental. Seperti depresi, kecemasan, penindasan, hingga penurunan performa akademik.
Gejala Kecanduan Media Sosial
Gejala yang dikaitkan dengan penggunaan media sosial secara problematik mencakup ketidakmampuan untuk mengontrol waktu penggunaan. Sehingga cenderung mengabaikan aktivitas lain demi menggunakan media sosial. Serta melihat dampak negatif dalam kehidupan sehari-hari. Data WHO menyebutkan bahwa pada 2022, 11 persen remaja di Eropa menunjukkan tanda-tanda penggunaan media sosial yang problematik. Meningkat tujuh persen bila dibandingkan pada tahun 2018.
Selain itu, sebanyak 33 persen remaja bermain game online setiap hari, dan 22 persen di antaranya menghabiskan waktu setidaknya empat jam per hari. Lebih mengkhawatirkan lagi, 12 persen remaja yang disurvei juga berisiko terjerat dalam aktivitas judi online, dengan remaja laki-laki yang terdampak lebih tinggi (16 persen) dibandingkan remaja perempuan (7 persen).
Pentingnya Pengawasan dan Edukasi Digital
Natasha Azzopardi-Muscat, Direktur Sistem dan Kebijakan Kesehatan Negara WHO Eropa, menegaskan pentingnya peran orang tua, pendidik, dan pemerintah dalam melindungi anak muda di era digital. Dia mengatakan bahwa anak-anak dan remaja harus dibekali dengan pengetahuan yang memadai agar mampu menavigasi dunia digital dengan aman serta membuat keputusan yang baik terkait aktivitas daring mereka.
Namun, WHO juga mengakui bahwa media sosial memiliki manfaat, seperti membantu remaja tetap terhubung dengan teman-teman mereka. Laporan menunjukkan bahwa 36 persen remaja, dan 44 persen remaja perempuan berusia 15 tahun, melaporkan mereka secara aktif menggunakan media sosial untuk menjalin hubungan sosial secara daring. (Aye/Sg)
Baca Juga : Gaes !!! Ch#dai Bagian : Bahaya Kecanduan Film Pornografi