Suaragong.com – Presiden China, Xi Jinping, telah memerintahkan militer negaranya untuk meningkatkan kesiapan dan siaga menghadapi kemungkinan konflik. Perintah ini disampaikan dalam pidato penting yang menegaskan bahwa China harus siap menghadapi segala bentuk ancaman yang muncul, baik dari dalam maupun luar negeri. Xi menyerukan kepada Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk memperkuat kemampuan tempur mereka dan berfokus pada kesiapan perang.
Baca Juga : Gaes !!! China Siapkan Regulasi Wajib Tanda Khusus Konten AI Generatif
Pernyataan Xi Jinping
Dalam pernyataan yang disampaikan pada sebuah pertemuan militer, Xi Jinping mengatakan, “Militer harus mempersiapkan diri menghadapi situasi yang paling sulit dan buruk. Kita harus mempercepat modernisasi pertahanan dan meningkatkan kemampuan tempur untuk memastikan keamanan nasional kita.”
Arahan tersebut dipandang sebagai bagian dari strategi jangka panjang China dalam memperkuat pengaruhnya di kancah internasional. Strategi di tengah ketegangan yang meningkat di kawasan Indo-Pasifik. Secara khusus, hubungan China dengan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, telah semakin memanas akibat berbagai isu seperti perdagangan, keamanan di Laut China Selatan, serta klaim kedaulatan atas Taiwan.
Xi Jinping menekankan pentingnya inovasi teknologi di sektor militer dan mempercepat integrasi teknologi canggih. Teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, siber, dan sistem pertahanan modern. Ia juga meminta militer China untuk memperkuat latihan gabungan dengan sekutu regionalnya, sembari menjaga ketertiban dalam menjalankan operasi di perairan dan wilayah udara yang disengketakan.
“Modernisasi militer bukan hanya soal perlengkapan dan teknologi, tetapi juga kesiapan mental para prajurit. Kita harus memiliki pasukan yang disiplin dan siap untuk menang dalam pertempuran apa pun,” lanjut Xi.
Langkah China Dalam Memperkuat Militer
Instruksi ini semakin memperkuat fokus Xi Jinping dalam memperkuat militer sejak ia menjabat sebagai Presiden China pada 2013. Selama masa kepemimpinannya, Xi secara konsisten mengalokasikan anggaran besar untuk angkatan bersenjata, memperluas jangkauan global PLA, serta meningkatkan kehadiran militer di berbagai titik strategis, termasuk di Laut China Selatan dan Afrika.
Banyak pengamat internasional memandang instruksi ini sebagai sinyal meningkatnya ketegangan geopolitik di Asia Timur. Asia timur khususnya terkait Taiwan, yang dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya. Peningkatan kegiatan militer China di sekitar perairan Taiwan dan di Laut China Selatan dalam beberapa bulan terakhir telah memicu kekhawatiran di kalangan negara-negara tetangga dan sekutu AS.
Xi Jinping mengakhiri pidatonya dengan menggarisbawahi bahwa China tidak mencari konfrontasi. China akan mempertahankan kedaulatan dan kepentingan nasionalnya dengan segala cara yang diperlukan.
Arahan dari Xi ini diperkirakan akan semakin mempertegas fokus militer China dalam memperkuat pertahanan dan merespons perkembangan global yang semakin dinamis. Sekaligus meningkatkan ketegangan di kawasan yang sudah memanas.
Baca Juga : Gaes !!! Ramai Negara Seret Israel ke Pengadilan Internasional Terkait Konflik Palestina
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).