Type to search

Hiburan

Gaes !!! Seniman Gelar Pameran Bertajuk “Kursi” di Galeri Raos

Share

Batu, Suara gong – Pameran bertajuk “Kursi” dilgelar oleh puluhan seniman asal Kota Batu mengambil inisiatif yang inspiratif dengan menggelar pameran tersebut di Galeri Raos Batu. Pameran untuk umum tersebut menghadirkan karya seni yang tertuang dalam media kursi, baik itu tambahan lukisan, dan pernak-pernik.

Bukan tanpa alasan, setiap karya memberikan penafsiran yang unik tentang konsep kekuasaan, baik secara langsung maupun melalui metafora. Seperti kursi IGD Calon Legislatif Gagal karya Sugeng Pribadi alias Klemin yang menggambarkan sebuah kursi dilengkapi infus dan pernak-pernik lain.

Kemudian, kursi berbungkus koran dengan judul Berburu Panggung buatan Thohir. Dari karya-karya tersebut terlihat seniman ingin memanfaatkan medium kursi untuk merangsang pemikiran kritis dan refleksi dalam masyarakat tentang pentingnya memahami peran kekuasaan dalam struktur politik.

Ft : Seniman Kota Batu menggelar pameran di Galeri Raos. (ist)

Beberapa karya menyoroti konsep kekuasaan dengan menampilkan kursi yang kokoh dan megah, melambangkan kekuatan dan otoritas yang mapan. Namun, tidak semua karya menggambarkan kekuasaan dengan cara yang konvensional.

Ada juga karya yang mengeksplorasi sisi gelap kekuasaan, dengan kursi yang retak, rapuh, atau terbalik, mengungkapkan ketidakstabilan dan kerentanan di balik tirani dan dominasi. Melalui pendekatan ini, para seniman mengajak pengunjung untuk mempertanyakan apa yang sebenarnya tersembunyi di balik wajah yang kuat dari kekuasaan.

Lembaga Seni dan Budaya Beri Apresiasi

Untuk mengapresiasi pameran, Lembaga Seni dan Budaya (LSB) Muhammadiyah Kota Batu menggelar Ngaji Filsafat yang dihadiri oleh Kiai Cepu. Tujuannya yaitu untuk mencerdaskan masyarakat dalam konteks tahun politik yang sedang berlangsung.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Muhammadiyah Kota Batu, Tsalif Rifai sangat mengapresiasi kegiatan untuk memantik para pengunjung memikirkan hakekat kekuasaan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks personal maupun sosial yang mendamaikan.

“Dengan demikian, pameran kursi seniman Kota Batu bukan hanya perayaan kreativitas lokal, tetapi juga sebuah ajakan untuk merenungkan dan mempertanyakan konsep yang mendasari kehidupan manusia. Nah sangat pas jika diisi dengan Ngaji Filsafat, apalagi narasumbernya Kiai Cepu selaku Wakil Ketua Lembaga Seni dan Budaya PP Muhammadiyah,” katanya.

Tambah Tsalis sebenarnya pihaknya sering mendukung dan menggelar acara seni serta budaya. Tentu itu menunjukkan jika Muhammadiyah bukannya organisasi yang kaku dan miskin budaya.

“Kedepan, PDM juga akan menggelar kemah budaya nasional pada bulan Juli yang dihadiri oleh seniman seluruh Indonesia. Alasan Kota Batu ditunjuk sebagai tuan rumah karena meski kotanya kecil kami aktif berkegiatan budaya dan seni secara berkala,” bebernya.

Sementara itu, Wakil Ketua PDM Muhammadiyah Kota Batu Bidang Dikdasmen Seni Budaya dan Olahraga, Muchlis Arif menambahkan bahwa kegiatan tersebut untuk merespon pameran yang ada di galery Raos. Tepatnya sebagai sesama seniman dan budayawan kegiatan tersebut adalah kolaborasi, sinergi dan saling menguatkan.

“Jadi yang dibicarakan dalam kegiatan ini ngaji tenang filsafat, tentang kekuasaan dari berbagai perspektif filsafat Jawa, Islam dan banyak lagi. Pada intinya kegiatan ini murni tentang berbicara, berpikir kritis, analisis tentang kekuasaan dari perspektif filsafat kiai Cepu,” terangnya.

Tujuan kegiatan tersebut, lanjut Arif untuk mencerahkan pandangan masyarakat demi masa depan bangsa dan negera. Sehingga dalam Ngaji Filsafat tidak boleh dikaitkan dengan dukung mendukung atau menjatuhkan paslon yang saat ini tengah berkontribusi dalam Pemilu. (mf/man)

Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com