Gebyak Budoyo Sisir ke-191: Tradisi yang Menggerakkan Ekonomi Warga
Share
SUARAGONG.COM – Puncak Selamatan Kelurahan Sisir ke-191 melalui gelaran Gebyak Budoyo Sisir Nyawiji 4 kembali membuktikan bahwa tradisi bukan sekadar warisan budaya, tetapi juga motor penggerak ekonomi lokal. Ribuan warga yang memadati area parkir KONI Batu pada Sabtu malam (22/11) memberi dampak langsung bagi pelaku UMKM dan pedagang kecil yang menjajakan dagangan di sekitar lokasi acara.
Gebyak Budoyo Sisir Nyawiji 4
Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, hadir langsung dalam gelaran tersebut. Ia menegaskan bahwa menjaga ruang budaya seperti Gebyak Budoyo bukan hanya menjaga identitas, tetapi juga menjaga aliran ekonomi masyarakat. Menurutnya, ketika tradisi dirawat dan dikemas dengan baik, peluang ekonomi kreatif ikut tumbuh—mulai dari sektor kuliner, kerajinan, hingga industri hiburan lokal.
“Pemerintah perlu memastikan dukungan penuh, baik dari sisi kebersihan, keamanan, maupun tata ruang publik, supaya kegiatan budaya seperti ini bisa terus berlangsung dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Selain menjadi penggerak ekonomi, Gebyak Budoyo juga menjadi ruang ekspresi generasi muda. Penampilan tari, musik, hingga gamelan memperlihatkan bahwa kesenian di Sisir terus mengalami regenerasi. Sorotan utama malam itu adalah penampilan Niken Salindri, yang sukses menarik ribuan warga untuk hadir. Kehadirannya secara langsung berdampak pada meningkatnya penjualan para pedagang kecil selama acara berlangsung.
Libatkan Berbagai Pihak
Rangkaian selamatan Kelurahan Sisir ini sebenarnya telah berjalan sejak awal November. Mulai dari gugur gunung, pemasangan umbul-umbul, sonjo tirto, penjor janu, khotmil Quran, hingga kirab tumpeng. Seluruh kegiatan tersebut melibatkan berbagai pihak, mulai dari kelompok seni, pemuda, hingga UMKM. Siklus ini menunjukkan bahwa budaya bukan hanya soal pelestarian. Namun juga sebuah ekosistem hidup yang menggerakkan banyak sektor secara bersamaan.
Gebyak Budoyo Sisir Nyawiji kembali menegaskan bahwa pembangunan kebudayaan dan penguatan ekonomi kerakyatan dapat berjalan saling mendukung. Kehadiran Wakil Wali Kota Batu dalam agenda budaya besar ini menjadi bukti bahwa pemerintah kota ingin memastikan tradisi turun-temurun tersebut tetap memiliki dampak nyata. Baik secara sosial, ekonomi, maupun identitas kultural masyarakat Batu. (Mf/Aye/sg)

